BOYOLALI, JOGLOSEMARNEWS.COM — Kabar duka Didik Wahyudi (54), ketua KPPS TPS 7 Desa Salakan, Kecamatan Teras, Boyolali meninggal pada Sabtu (17/2/2024) pukul 00.30 meninggal dunia. Diduga, almarhum meninggal karena kelelahan usai bertugas dalam pemungutan suara, Rabu (14/2/2024).
Jenazah almarhum dimakamkan di pemakaman umum dukuh setempat pada Sabtu (17/2/2024) siang. Para pelayat baik tetangga maupun para petugas KPPS se-Desa Salakan turut melayat di rumah duka di Dukuh Barengan RT 05 RW 0W, Desa Salakan.
Menurut Ketua PPS Desa Salakan, Parwadi, dirinya mengaku kaget mendengar kabar duka tersebut. Dia tidak mengira ada petugas KPPS di wilayahnya meninggal dunia.
“Kalau kelelahan wajar karena bertugas srjak pagi hingga dinihari. Namun kami tak menyangka sampai ada yang meninggal,” katanya saat ditemui wartawan di rumah duku.
Dijelaskan, almarhum bertugas di TPS 7 Salakan. Sesuai ketentuan, dia bertugas mulai pukul 07.00 – 13.00 untuk coblosan. Setelah istirahat, lalu dilanjutkan dengan penghitungan suara hingga pukul 23.00. Kemudian bersama petugas KPPS lainnya menyelesaikan berita acara atau administrasi.
Pukul 00.30, almarhum mengeluh kepalanya pusing dan perutnya mual- mual. Oleh teman petugas KPPS, dia diminta untuk istirahat.
Pada pukul 01.15, petugas KPPS bermaksud mengembalikan logistik pemilu ke sekretariat PPS Salakan. Almarhum bersikeras ikut sebagai bentuk tanggung jawabnya. Dia merasa kondisi tubuhnya sudah kembali segar.
“Usai tugas, seluruh petugas pulang untuk istirahat di rumah masing- masing,” katanya.
Hingga kemudian pada Jumat (16/2/2024) pukul 17.00 WIB, almarhum mengeluh tidak enak badan. Oleh keluarganya, lalu dibawa ke rumah sakit. Sayang, jiwanya tak tertolong.
“Almarhum meninggal dinihari tadi, pukul 00.30,” katanya.
Apakah almarhum memiliki riwayat penyakit berbahaya ? Parwadi menggelengkan kepala. Kondisinya sehat. Apalagi pihak PPS juga mewajibkan seluruh petugas KPPS melampirkan surat keterangan sehat dari dokter.
“Kadar gula darah, kolesterol dan kondisi jantung juga bagus,” katanya.
Disinggung tentang jaminan ketenagakerjaan, pihaknya mengaku bahwa seluruh anggota PPS dan KPPS diikutkan dalam Jaminan Ketenagakerjaan.
“Petugas dari Jaminan Ketenagakerjaan, tadi sudah menemui ahli waris. Sekaligus menyerahkan santunan sebesar Rp 42 juta,” katanya.
Pihaknya juga mengaku terus memantau kondisi seluruh petugas PPS dan KPPS di wilayahnya. “Alhamdulillah, semua sehat. Memang masih ada beberapa petugas yang istirahat karena masih merasa capek,” katanya.
Terpisah, anggota KPU Boyolali, Nyuwardi turut mengucapkan belasungkawa atas meninggalnya almarhum. Pihaknya juga terus memantau kondisi para petugas PPK, PPS dan KPPS. ” Saat ini tercatat ada 10 petugas yang sakit. Mudah- mudahan segera sembuh,” tandasnya. Waskita