SOLO, JOGLOSEMARNEWS.COM – Pemkot Solo terus berupaya menstabilkan harga beras yang tengah naik saat ini. Salah satunya melalui program Gerakan Pangan Murah yang sudah dimulai sejak 19 Februari 2024.
Analis Pangan Dinas Ketahanan Pangan Kota Solo Edi Susilarto mengatakan, gerakan pangan murah diharapkan mampu menstabilkan harga beras terutama beras premium yang tengah tinggi saat ini. Program tersebut kerjasama dengan Bulog.
“Sekarang kan beras harganya tinggi, ini ada yang kami lakukan dengan Bulog yakni program SPHP (stabilisasi pasokan dan harga pangan),” ujarnya di sela kegiatan Gerakan Pangan Murah di Kantor Kelurahan Gajahan Solo, Kamis (22/2/2024).
Menurut Edi, program tersebut merupakan penugasan dari Badan Pangan Nasional (Bapanas). Kegiatan tersebut dilakukan berkeliling di setiap kantor kelurahan di Kota Solo. Jumlah beras yang dibawa tergantung dari perkiraan jumlah warga yang datang.
“Kami sebagai kepanjangan tangannya. Untuk ketersediaannya kami serahkan ke Pedaringan. Ini yang kami gunakan beras impor dari Pakistan. Jumlah beras tergantung kelurahan, kalau kelurahannya besar kami bawa 1,5 ton, kalau kecil 1 ton. Kami lakukan tiga kali putaran untuk 54 kelurahan,” terangnya.
Diketahui, beras yang digunakan dalam kegiatan tersebut merupakan beras kualitas medium yang dijual dengan harga Rp 10.200/kg atau Rp 51.000/sak. Harga tersebut lebih rendah jika dibandingkan dengan harga eceran tertinggi (HET) dari Bulog, yakni Rp 10.900/kg.
“Untuk membeli, warga cukup bawa KTP saja. Tentunya ya warga kelurahan setempat,” tukasnya. Prihatsari
