SOLO, JOGLOSEMARNEWS.COM – Meski usianya masih sangat muda, namun Laurensia Atharvaveda Samhita yang merupakan siswa kelas VI SDN 3 Karanganyar ini memiliki multi talenta, sebagai model maupun pemain bola voli.
Namun di antara dua pilihan ini, Laurensia lebih condong memilih sebagai atlet bola voli. Sampai sekarang, ia menikmati betul perannya sekarang sebagai atlet voli.
Bersama teman-temannya, setiap hari Laurensia rajin berlatih olahraga bola voli di lapangan voli Mojosongo Solo.
Renzy, begitu dia akrab disapa, bergabung di Uvomi, sebuah akademi voli yang didirikan oleh Universitas Slamet Riyadi (Unisri) Surakarta.
Kecuali Sabtu di pagi hari, latihan bola voli bagi kelompok atlet berprestasi dilakukan sore hari, Senin-Jumat.
Selama lebih dari satu setengah tahun latihan, posisi yang ditempati Renzy adalah spiker/hitter (Pemukul). Pukulannya sudah terbentuk, setidaknya itu terlihat saat latihan sparing, atau turnamen, dimana lawan yang menerima sulit mengembalikan.
Namun belakangan, Renzy pindah posisi sebagai tosser atau pengumpan. Itu terjadi saat tim mengalami krisis tosser. Tosser yang ada, menurut pelatih, belum memenuhi harapan, apalagi akan mengikuti turnamen.
Renzy mengajukan diri begitu saja menjadi tosser saat latihan bersama. Hasilnya pun cukup menggembirakan meski sebelumnya siswa kelas VI SDN 3 Karanganyar itu belum pernah berlatih tosser.
Perpindahan Renzy dari spiker ke tosser sempat disayangkan teman temannya bahkan orang tuannya. Sebab, Renzy sudah cukup matang di posisi hitter. Kenapa kamu mau jadi tosser?
“Saya melihat teman-teman nggak bisa melakukan smash dengan baik saat sparing atau turnamen karena umpannya tidak bagus atau tidak enak. Makanya, aku bilang sama pelatih bersedia menjadi tosser, supaya permainan bagus dan menang,” kata Renzy memberi alasan, seperti dikutip dalam rilisnya ke Joglosemarnews.
Apa nggak sayang, bukankah posisi spike itu lebih prestige, lebih terkenal, dan banyak diinginkan para pemain voli?
“Iya memang, yang mendapat pujian dan tepuk tangan itu spiker kalau bola yang dipukul masuk meski itu umpan dari tosser. Tapi bagi saya nggak masalah. Semua posisi di voli itu baik, apakah itu spiker, tosser, libero, atau yang lainnya,” kata dia.
Saat ini, posisi tosser Renzy tengah dimatangkan oleh pelatih, dalam setiap latihan. Meski demikian, kadang-kadang Renzy kangen dengan posisi lamanya sebagai spiker, melakukan smash.
Namun siapa menduga, sebelum menjadi atlet Laurensia Atharvaveda Samhita adalah model, peragawan dan bergabung di salah satu agency yang cukup ternama di Solo.
Selain lenggak-lenggok di atas catwalk dalam beberapa kali di acara peragaan busana, Renzy pernah jadi bintang iklan sebuah produk creamer. Dalam iklan yang sudah tayang di TV swasta lokal itu, Renzy menjadi anak Megawati Prabowo, putri pariwisata Indonesia 2017.
Renzy juga sempat menjadi presenter atau host acara jalan-jalan (wisata) yang diproduksi TV swasta nasional. Kenapa bisa pindah ke dunia yang beda sekali, dari model ke voli?
“Sebenarnya saya suka semua, apakah voli atau model. Tapi karena latihannya tabrakan, saya pilih voli,” kata Renzy yang masih sering diundang untuk peragaan busana. Suhamdani