BOYOLALI, JOGLOSEMARNEWS.COM — Meski ternask sapi di wilayah Boyolali aman dari penyakit antraks, Disnakan setempat tak mau terlena. Upaya antisipasi terus dilakukan, termasuk vaksinasi ternak.
“Tiap tahun kami terus melakukan vaksinasi 2.000 dosis di daerah endemik,” ujar Kepala Disnakan Boyolali, Lusia Dyah Suciati, Rabu (20/3/2024).
Diungkapkan, pihaknya juga rutin melakukan pemantauan terhadap ternak sapi. Hal itu dilakukan terkait adanya serangan antraks di wilayah DIY dan sekitarnya. “Dari hasil pemantauan itu, kami nyatakan bahwa Boyolali masih aman dari antraks,” katanya.
Dijelaskan, di wilayah Boyolali pernah ada serangan antraks terakhir pada tahun 2012. Mulai saat itu, langsung dilakukan langkah-langkah pengendalian. Termasuk menjaga kebersihan lingkungan ternak atau biosecurity sebagai dasar seluruh program pengendalian penyakit.
Pihaknya juga sudah membuat surat edaran yang ditujukan kepada para blantik dan peternak sapi di seluruh wilayah Boyolali. Mereka diminta agar tidak membeli ternak dari daerah yang terkena antrak.
Disebutkan, daerah endemik antraks di Boyolali tahun 2012 mencakup empat kecamatan. Yaitu, Kecamatan Klego, Simo, Andong, dan Ampel. Namun, keempat kecamatan itu hingga saat ini ternak sapi dan kambing masih aman dari penyakit tersebut.
Sementara itu populasi hewan ternak sapi potong di Kabupaten Boyolali, hingga saat ini sebanyak 85.853 ekor, sapi perah 59.389 ekor, kambing potong sebanyak 85.727 ekor, dan domba 51.985 ekor.
Disinggung adanya larangan mendatangkan sapi dari luar, pihaknya belum sampai pada tahap larangan tersebut. “Belum, belum sampai hal itu. Yang jelas, kami mengingatkan peternak atau blantik yang mendatangkan sapi dari luar diminta lebih hati- hati. Kondisi ternak pastikan benar- benar sehat,” tandasnya. Waskita