Beranda Daerah Boyolali Boyolali Waspada! Dua Pasien DBD Kembali Meninggal Dunia, Total Sudah 7 Pasien

Boyolali Waspada! Dua Pasien DBD Kembali Meninggal Dunia, Total Sudah 7 Pasien

penyakit demam berdarah dengue
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Boyolali, Puji Astuti. Dia menjelaskan perihal bertambahnya kasus kematian yang dipicu oleh penyakit demam berdaerah dengue (DBD) | Foto: Waskita

BOYOLALI, JOGLOSEMARNEWS.COM – Kasus penyakit demam berdarah dengue (DBD) di wilayah Kabupaten Boyolali masih tinggi.

Bahkan, kasus kematian juga bertambah dua orang. Sehingga, sejak Januari lalu, total sudah ada tujuh orang pasien meninggal dunia.

Adapun rinciannya, dua orang meninggal pada bulan Januari lalu.

Kemudian pada bulan Februari tercatat satu korban meninggal. Dan pada bulan Maret melonjak ada empat pasien yang meninggal dunia. Jadi semula ada 5 meninggal, kini total sudah ada tujuh orang meninggal akibat gigitan nyamuk aedes aegyti ini.

Menurut Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Boyolali, Puji Astuti, tambahan dua kasus meninggal akibat DBD tersebut. Satu orang berasal dari Kecamatan Wonosegoro dan satu lagi dari Sawit.

Terkait kasus tersebut, pihaknya akan melakukan penyelidikan epidemiologi untuk mengetahui kasus kematian itu.

“Yang kena DBD tidak hanya anak-anak. Bahkan, orang dewasa juga memiliki resiko fatalitas yang tinggi,” ujarnya, Rabu (27/3/2024).

Baca Juga :  Kepala Dispermasdes Boyolali Dicopot, Ada Apa?

Namun demikian, pihaknya belum akan meningkatkan status menjadi kejadian luar biasa. Pasalnya, jumlah tujuh korban meninggal akibat DBD itu tidak dalam satu wilayah. Hanya saja, tujuh korban ini tinggal di daerah endemis DBD.

“Daerah endemis itu kan, tiga tahun berturut-turut ada kasus  (DBD).”

Diungkapkan, sejak Januari 2024, total ada 270 kasus DBD. Adapun rinciannya 79 kasus pada Januari, 89 kasus pada Februari. Dan pada bulan Maret, kasus DBD meningkat tajam menyentuh angka 102 kasus.

“Tingginya kasus DBD ini perlu diwaspadai bersama.”

Terkait kejadian tersebut, pihaknya meminta masyarakat terus melakukan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dengan cara menguras, menutup, mengubur (3M). Sehingga benda- benda itu tak terisi air hujan dan digunakan nyamuk berkembang biak.

“Jika ada masyarakat yang mengalami gejala seperti DBD agar segera berobat.”

Baca Juga :  Tersambar Petir di Tengah Waduk Cengklik, Warga Colomadu Karanganyar Tewas

Bagaimana dengan kegiatan fogging ? Disebutkan bahwa fogging hanya efektif membunuh nyamuk dewasa. Namun jentik- jentik nyamuk yang berada dalam genangan air tetap hidup dan akan tumbuh menjadi nyamuk dewasa.

“Jadi saya ajak masyarakat meningkatkan upaya PSN dengan gerakan 3M,” tegasnya. Waskita