TERNATE, JOGLOSEMARNEWS.COM – Diduga gegara tak mau membelikan rokok ke warung, anak Ketua DPC Partai Gerindra Kota Ternate, Maluku Utara, Sahril Ramdan (28) alias AI dianiaya oleh sejumlah oknum pengurus Partai Gerindra Maluku Utara.
Di antara para pelaku penganiayaan tersebut adalah mantan Ketua DPC Partai Gerindra Kota Ternate, AYS dan SA.
Kasus penganiayaan tersebut terjadi di halaman Sekretariat DPD Partai Gerindra Maluku Utara, sekitar pukul 21.30 WIT.
Keterangan tersebut disampaikan oleh ayah korban, Jamian Kolengsusu.
Karena menolak membelikan rokok, diinformasikan, Sahril yang saat itu bersama dengan adiknya pun langsung dihajar hingga bibir kiri atas sobek.
Jamian meminta polisi betul-betul tangani dan diselesaikan secara hukum.
“Kalau perbuatan seperti ini dibiarkan, bisa menjadi pembelajaran yang tidak baik untuk warga. Karena seakan-akan kalau pukul orang, tidak ada sanksi, tidak ada pidana dan lain sebagainya,” kata dia.
Lapor polisi
Akibat penganiayaan tersebut, Sahril pun melapor ke SPKT Polres Ternate karena luka yang dialami.
“Laporan sudah kita terima, dan saat ini sedang dalam penyelidikan,” kata Kasi Humas Polres Ternate, Iptu Wahyuddin, Rabu (28/2/2024).
Dia menyebut, saat ini penyidik sedang memanggil para saksi untuk dimintai keterangan.
“Kasusnya masih lidik, nanti penyidik panggil saksi-saksi untuk diperiksa,” jelasnya.
Pelaku lebih dari satu
Seorang saksi berinisial I, dimintai keterangan penyidik Satreskrim Polres Ternate.
I diperiksa atas kasus dugaan penganiayaan terhadap Sahril Ramadan alias Ai (28), beberapa waktu lalu.
Kepada TribunTernate.com, saksi I mengaku pelaku penganiayaan lebih dari satu orang.
Terdiri dari sejumlah oknum pengurus Partai Gerindra Maluku Utara, diantaranya mantan Ketua DPC, AYS dan SA.
“Yang pukul korban bukan cuma hanya MRS, tapi AYS dan SA, ” ungkapnya, Kamis (7/3/2024).
Dia memastikan apa yang disampaikan benar adanya, sebab usai insiden itu.
Para terduga pelaku mengakui perbuatannya, dengan alasan korban melawan, padahal tidak.
“Jadi setalah mereka pukul, dengan gembiranya mereka cerita perbuatan itu, “sebutnya.
Sembari menambahkan, saat insiden terjadi, terduga pelaku AYS mengatakan ‘dia kepala batu, jadi harus di pukul’.
“Kedengarannya samar-samar karena dalam posisi melerai, tapi memang ada kalimat AYS dan SA seperti itu, ” tandasnya.