BOYOLALI, JOGLOSEMARNEWS.COM -– Penentuan perolehan kursi di DPRD Boyolali belum dilakukan. Namun demikian, Parpol di Boyolali sudah mulai menatap Pilkada yang diperkirakan digelar akhir 2024.
Bahkan, sejumlah parpol dikabarkan siap membentuk koalisi dan mengajukan pasangan calon diluar PDIP yang masih mendominasi di DPRD setempat. Seperti diungkapkan Ketua DPD Partai Golkar Boyolali, Fuadi.
Dia mengatakan, pihaknya siap menyongsong pilkada Boyolali mendatang. Golkar tak bisa mengusung calon sendiri dan harus menjalin koalisi. Pasalnya, Golkar hanya memiliki 4 kursi berdasarkan perhitungan internal.
“Golkar tak bisa mengusung calon sendiri. Sehingga harus membentuk koalisi. Tentu kami akan ketemu dulu dengan teman Parpol lain,” ujarnya, Kamis (7/3/2024).
Namun demikian, pihaknya mengungkapkan, masih ada kemungkinan untuk mengusung calon bupati non PDIP. “Kemungkinan calon Bupati diluar PDIP ada. Namanya masih digodog bersama-sama dengan teman-teman parpol lain. Komunikasi akan segera kami bangun,” katanya.
Ditemui terpisah, Ketua DPD PKS Boyolali, Nur Arifin juga mengaku telah membangun komunikasi dengan sejumlah parpol lain. Menurutnya, PKS masih terbuka untuk semua parpol. Mengingat parpol minimal harus memiliki 10 kursi untuk mengajukan calon.
“Dari hitungan, Parpol non PDIP ada 14 kursi, sedangkan PDIP tanpa koalisi-pun bisa mengusung sendiri,” katanya.
Diakui, PKS belum menentukan sikap dan masih wait and see. Pasalnya, PDIP juga memungkinkan untuk membentuk koalisi dengan parpol lain. Ataupun memilih mengusung calon sendiri juga terbuka.
“Politik itu dinamis dan kami masih terus komunikasi dengan parpol lain,” katanya.
Apakah PKS bakal membentuk koalisi dan mengusung calon nantinya? “Kemungkinan itu tetap ada. Rakyat Boyolali tentu akan lebih bagus jika ada pilihan-pilihan. Sehingga iklim demokrasi menjadi lebih baik,” katanya
Dari catatan pilkada Boyolali 2020 lalu, hanya ada pasangan calon tunggal M Said Hidayat – Wahyu Irawan. Pasangan ini diusung koalisi PDIP dengan Golkar, PKB dan Gerindra. Serta dua parpol non parlemen, PPP dan Nasdem. Waskita