Beranda Daerah Wonogiri Komunitas Belajar Seroja, Disiplin Positif Mulai dari Keyakinan Kelas Tanpa Ancaman Tanpa...

Komunitas Belajar Seroja, Disiplin Positif Mulai dari Keyakinan Kelas Tanpa Ancaman Tanpa Hukuman

Disiplin
Komunitas belajar Seroja SMPN 2 Jatisrono Wonogiri melaksanakan sosialisasi bentuk disiplin positif siswa mulai dari keyakinan kelas di kalangan siswa, Senin (4/3/2024). Dok. Panitia

WONOGIRI, JOGLOSEMARNEWS.COM –  Komunitas belajar Seroja SMPN 2 Jatisrono Wonogiri melaksanakan sosialisasi bentuk disiplin positif siswa mulai dari keyakinan kelas di kalangan siswa.

Melalui rilis, Jumat (8/3/2024), sosialisasi bentuk disiplin positif siswa dihelat Senin (4/3/2024).

Kegiatan ini merupakan awal pembukaan komunitas belajar SMPN 2 Jatisrono Wonogiri tahun 2024. Sosialisasi bentuk disiplin positif siswa dihadiri 41 guru SMPN 2 Jatisrono Wonogiri.

Narasumber kegiatan yakni Dina Wijayanti dan Nuriah Halleyda, dengan dipandu Endang Martuti.

Kepala SMPN 2 Jatisrono Tri Murwanto memberikan motivasi sekaligus informasi kepada peserta sosialisasi tentang materi
kegiatan disiplin positif. Menurut Kepala SMPN 2 Jatisrono Tri Murwanto disiplin positif adalah proses pendisiplinan terhadap anak tanpa memberikan ancaman atau memberikan hukuman.

“Dengan menerapkan disiplin positif, guru dapat meningkatkan kesadaran siswa dalam membentuk karakter yang positif. Dalam penerapannya, disiplin positif dapat dibuat melalui kesepakatan antara guru dengan siswa karena guru ingin membuat siswa terlibat dan bertanggung jawab dalam menjalankan disiplin tersebut. Selain itu dengan menerapkan disiplin positif, pendidik dapat mengembangkan pendidikan karakter siswa sehingga terwujud budaya positif di satuan pendidikan,” ungkap Kepala SMPN 2 Jatisrono Tri Murwanto

Wakil Kepala Sekolah SMPN 2 Jatisrono Dina Wijayanti menyambut baik acara tersebut. Dia berharap implementasi disiplin positif dan pembangunan keyakinan kelas akan memberikan dampak positif dalam pembentukan karakter siswa.

Baca Juga :  Ramai ramai Andalkan Endorsement di Pilkada 2024, Paslon Justru Tidak PD, Strategi atau Gimmick Politik?

“Kami berkomitmen untuk terus menerapkan pendekatan-pendekatan inovatif dalam pendidikan. Semoga melalui acara ini, kita dapat menciptakan lingkungan belajar yang lebih baik untuk generasi masa depan,” ujar Dina Wijayanti.

Acara sosialisasi bentuk disiplin positif siswa mulai dari keyakinan kelas ini diisi sesi tanya jawab. Dimana guru dapat berdiskusi lebih lanjut tentang penerapan konsep-konsep tersebut dalam kehidupan sehari-hari di sekolah.

Sementara dalam paparan materi secara umum disiplin positif berupa pendekatan untuk menerapkan disiplin dari dalam diri anak tanpa hukuman dan hadiah. Disiplin positif perlu diterapkan baik dalam lingkungan keluarga maupun sekolah.

Dengan menerapkan disiplin positif, diharapkan tindak kekerasan dapat dihindari.
Pendekatan disiplin positif bukan mengenai anak secara langsung, melainkan bagaimana cara orang dewasa yang memberikan dampak dan pengaruh positif kepada anak.

Pendekatan disiplin positif menitikberatkan pendekatan yang positif tanpa kekerasan, memotivasi, merefleksi kesalahan, menghargai, membangun logika, dan bersifat jangka panjang.

Narasumber juga membahas tentang pentingnya membangun keyakinan kelas di antara siswa. Keyakinan kelas berupa pernyataan-pernyataan yang disepakati bersama oleh guru dan murid untuk menjadi pedoman dalam bersikap dan berperilaku di kelas.

Baca Juga :  Mahasiswa KKN UNS Ajarkan Warga  Ngelo Ubah Limbah Jadi Pupuk Organik Cair

Keyakinan kelas memainkan peran krusial dalam pengembangan pribadi siswa. Dengan merasa memiliki kelas tersebut dan didukung oleh teman sekelas, siswa dapat mencapai potensi terbaik mereka.

Sebagai bagian dari sosialisasi, dicapai kesepakatan sekolah yang melibatkan siswa dan guru. Kesepakatan tersebut mencakup komitmen bersama untuk menciptakan lingkungan belajar yang aman, positif, dan mendukung perkembangan siswa. Aris Arianto