
BOYOLALI, JOGLOSEMARNEWS.COM โ Sebuah menara pemancar di kawasan puncak Gunung Merbabu roboh karena dihantam badai. Kejadian itu diunggah di media sosial, salah satunya di akun instagram @magelang_raya.
Disebutkan menara atau tower roboh pada 9 Maret 2024. Si perekam video juga menyampaikan sebenarnya kondisi besi masih kokoh. Namun karena anginnya kencang, sehingga roboh. Terlihat kondisi besinya sudah berkarat. Tower roboh hingga pangkalnya.
Terkait dengan unggahan tersebut, pihak Balai Taman Nasional Gunung Merbabu (BTNGMb) membenarkan adanya menara pemancar yang roboh. Menara itu berada diatas Pos 4 jalur pendakian Thekelan, Kabupaten Semarang di ketinggian sekitar 2.000-an mdpl.
โYa, di atasnya Pos 4 yang di jalur Thekelan. Belum di puncak. Puncaknya kan di Triangulasi itu,โ ujar Kepala SPTN Wilayah I BTNGMb, Chomsatun Rohmaningrum, Kamis (21/3/2024).
Dijelaskan, informasi kejadian itu diperoleh dari basecamp Thekelan. Pada saat kejadian tidak ada pendaki yang sampai diatas. Pendaki di jalur Thekelan yang saat ini masih dibuka, pendaki hanya sampai di Pos 3.
โYang menyampaikan video tersebut beberapa pendaki dari Jakarta. Mereka sampai di lokasi itu kondisi menara sudah roboh.โ
Menara tersebut, lanjut dia, sudah lama tidak difungsikan. Dulu merupakan alat komunikasi militer dan dibangun saat Gunung Merbabu masih dalam pengelolaan Perum Perhutani. Setelah pengelolaannya diserahkan ke BTNGMb, menara tidak digunakan. Sehingga tidak ada kegiatan pemeliharaan. Kondisi menara memang sudah berkarat dan beberapa bautnya sudah lepas.
โSehingga disinyalir roboh karena ada badai besar beberapa hari lalu,โ katanya.
Terkait kejadian itu, pihaknya dalam waktu dekat ini akan naik untuk melakukan pengecekan ke lokasi. Pihaknya belum bisa mengecek karena kemarin saat akan cek ke atas kondisi cuaca belum memungkinkan.
โNamun untuk faktor keamanan maka kami terpaksa menunda pengecekan. Mungkin minggu depan,โ katanya.
Selain itu, pihaknya juga berencana melakukan koordinasi dengan Korem maupun Kodim. Mengingat bangunan yang roboh tersebut dulu pemancar milik militer. โTentunya koordinasi masih menunggu hasil pengecekan nantinya,โ katanya. Waskita