WONOGIRI, JOGLOSEMARNEWS.COM – Komunitas belajar (kombel) Esperow SMPN 2 Wonogiri mengadakan kegiatan berbagi praktik baik di ruang kelas IX B, Kamis (7/3/2024).
Program berbagi praktik baik kali mengupas NETO (Nearpod for Teaching Operation). Kegiatan dibuka Kepala SMPN 2 Wonogiri Utami Padri Astuti.
“Kegiatan ini merupakan salah satu upaya peningkatan kompetensi guru melalui komunitas belajar (kombel) dan sebagai tindak lanjut dari Rencana Hasil Kerja (RHK Guru),” kata Kepala SMPN 2 Wonogiri Utami Padri Astuti melalui rilis yang diterima media ini, Jumat (8/3/2024).
Menurut Kepala SMPN 2 Wonogiri Utami Padri Astuti dalam Peraturan Dirtjen GTK Nomor 7607 Tahun 2023 Pasal 12, RHK Guru meliputi meningkatnya praktik pembelajaran melalui observasi kinerja dalam menjalankan tugas pokok guru yang disepakati bersama kepala sekolah.
Salah satu upaya untuk meningkatkan praktik pembelajaran adalah melalui berbagi praktik baik. Praktik pembelajaran yang telah dilaksanakan oleh narasumber dan dianggap berhasil, didiseminasikan melalui komunitas belajar atau kombel.
Untuk itu, komunitas belajar Esperow, lanjut Kepala SMPN 2 Wonogiri Utami Padri Astuti, hendaknya diwarnai kegiatan sharing yang berfokus pada peningkatan praktik pembelajaran sebagai upaya peningkatan kinerja dan implementasi pembelajaran kurikulum merdeka.
“Kurikulum merdeka mengisyaratkan kita berinovasi, memanfaatkan teknologi, meningkatkan pembelajaran yang aktif, komunikatif, dan menyenangkan bagi peserta didik,” ujar Kepala SMPN 2 Wonogiri Utami Padri Astuti.
Menurut dia, kegiatan ini akan sangat bermakna dan bermanfaat ketika hasilnya diimplementasikan.
“Berbagi praktik baik hendaknya dimaknai sebagai pengalaman belajar untuk diimplementasikan dalam pembelajaran. Bukan sekedar penguatan pengembangan kompetensi dalam bentuk sertifikat,” pesan Kepala SMPN 2 Wonogiri Utami Padri Astuti.
Salah satu peserta, Nur Widhi Hastuti, yang juga Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum menerangkan kegiatan berbagai praktik ini sangat bermanfaat. Kegiatan ini akan terus berlanjut dan dijadikan sebagai inovasi sekolah.
Sementara, narasumber, Sri Nurhasanti, mendiseminasikan aplikasi Nearpod kepada guru SMPN 2 Wonogiri untuk dipraktikan pada kegiatan pembelajaran.
Diawali dengan simulasi aplikasi Nearpod. Narasumber mengirimkan link yang bisa diakses untuk masuk ke aplikasi Nearpod. Peserta langsung bisa berlatih menggunakan Nearpod dan log in sebagai siswa.
Meski aplikasi ini merupakan hal yang baru, mereka bisa mengaksesnya dengan mudah.
Untuk diketahui Nearpod merupakan aplikasi pembuatan media interaktif berbasis web yang dapat diterapkan dalam pembelajaran baik secara daring maupun luring. Aplikasi ini membuat guru dan siswa terlibat secara menyeluruh dan menyatu secara langsung maupun tidak langsung. Nearpod menyediakan fitur-fitur yang menarik sehingga pembelajaran dapat dikemas dalam bentuk yang menyenangkan. Aris Arianto