Beranda Edukasi Pendidikan Gembiranya Para Siswa SDIT Nur Hidayah yang Ingin Berbagi kepada Para  Supeltas

Gembiranya Para Siswa SDIT Nur Hidayah yang Ingin Berbagi kepada Para  Supeltas

Para siswa kelas 1 SDIT Nur Hidayah Surakarta tampak gembira saat memberikan bantuan paket Sembako kepada bapak Sukarelawan Pengatur Lalu Lintas (Supeltas) | Foto: Suhamdani

SOLO, JOGLOSEMARNEWS.COM Pagi itu, aula  SDIT Nur Hidayah, Surakarta tampak riuh oleh para siswa kelas 1. Mereka tampak antusias sekali untuk  memberikan paket bingkisan sembako kepada sejumlah Sukarelawan Pengatur Lalu Lintas (Supeltas) yang hadir di tempat itu.

Dengan dibimbing para guru, perwakilan anak-anak dengan sangat antusias  dan wajah cerah, menyerahkan paket bantuan sembako itu kepada bapak-bapak Supeltas yang diundang dalam acara tersebut.

Bantuan paket sembako tersebut dirasakan sangat berarti bagi para Supeltas, termasuk Winoto (47).  Ia mengaku sangat senang mendapatkan undangan untuk menerima bingkisan sembako tersebut.

Setiap harinya, Winoto bertugas mengatur lalu lintas di perempatan di dekat RS JIH Solo.  Bagi Winoto, ini adalah ketiga kalinya dirinya menerima paket bantuan dari SDIT Nur Hidayah, Surakarta.

“Semoga berkah dan rezeki untuk sekolah ini selalu bertambah,” ujar Winoto  yang merupakan warga Gemolong, Sragen itu kepada Joglosemarnews,  Rabu (27/3/2024).

Ungkapan yang senada juga dilontarkan oleh Agus (48), seorang Supeltas yang bertugas di   pertigaan pasar Kleco, Solo.  Bagi dia, ini adalah bantuan yang pertama kali dia terima dari SDIT Nur Hidayah, Solo.

“Terima kasih, pihak sekolah sudah memberikan bantuan ini kepada saya. Ini sangat membantu kami,” ujarnya.

Guru Bimbingan dan Konseling (BK) SDIT Nur Hidayah Solo, Dea Resti Amalia menjelaskan, pemberian bantuan tersebut sebenarnya sudah merupakan kegiatan rutin yang biasa digelar setiap bulan Ramadan.

Baca Juga :  Uji Coba Makan Siang Bergizi di Ponorogo, Bawa Bekal Sendiri dari Rumah
Guru Bimbingan dan Konseling SDIT Nur Hidayah, Surakarta, Dea Resti Amalia | Foto: Suhamdani

Paket bantuan tersebut diberikan kepada masyarakat sekitar lingkungan sekolah, misalnya kepada para pengayuh becak di  kawasan sekolah maupun para sukarelawan pengatur lalu lintas. Kali ini, ada 12 orang Supeltas yang mendapat paket bantuan sembako.

“Memang kita utamakan Supeltas yang biasa menyeberangkan pada wali murid. Ada yang dari arah Boyolali, kawasan UMS, ada juga yang dari arah Sukoharjo. Mereka kita undang ke sini,” ujar Dea kepada Joglosemarnews.

Dea menjelaskan,  bantuan tersebut sebenarnya berasal dari orang tua  siswa, dikemas oleh para siswa dan diberikan kepada penerima, juga oleh para siswa. Dea mengatakan, siswa kelas 1 membawa minyak, siswa kelas 2 membawa sirup, dan seterusnya.

“Barang-barang dari orang tua siswa itu kemudian kita jadikan satu, untuk disumbangkan. Jadi pihak sekolah hanya mengakomodir saja,” ujarnya.

Dea menjelaskan, kegiatan tersebut memiliki tujuan internal melatih jiwa berbagi pada anak didik.  Meski demikian, paket bantuan tersebut sifatnya tidak wajib. Anak-anak yang tidak membawa barang juga tidak masalah, dan kekurangannya dalam paket tersebut akan dilengkapi oleh pihak sekolah.

“Tahun ini kami membuat 84 paket, dan kami  bagikan ke beberapa sasaran. Kemarin, kelas 2 paket bantuan diberikan kepada para pengayuh becak. Hari ini kelas 1 memberikan bantuan  kepada Supeltas, dan masih ada lagi, kelas 5 dan 6, sampai besok Kamis. Memang kita atur bergiliran, karena tempatnya yang tidak cukup,” paparnya.

Baca Juga :  Uji Coba Makan Siang Bergizi di Ponorogo, Bawa Bekal Sendiri dari Rumah

Sementara itu, Kepala SDIT Nur Hidayah, Rahmad Haryadi, S.Pd menjelaskan, kegiatan tersebut sebagai bagian dari upaya menghidupkan pemikiran, gerak dan rasa kepedulian para siswa.

Para Supeltas penerima paket bantuan dari para siswa SDIT Nur Hidayah Surakarta tengah berfoto bersama dengan para guru | Foto: Suhamdani

Konsep tersebut kemudian diwujudkan dalam bentuk pesantren Ramadan,  di mana para siswa didekatkan dengan kitab Al Quran.  Ajaran Al Quran tersebut kemudian coba diamalkan dalam bentuk kegiatan yang bisa mengasah empati dan rasa siswa kepada sesama.

“Kegiatan ini bertujuan untuk melatih respek dan rasa kepedulian siswa kepada masyarakat yang membutuhkan. Di samping itu, juga melatih kreativitas, kerja sama dan komunikasi siswa, karena paket bantuan itu yang mengemas adalah para siswa,” beber Rahmad Haryadi.  Suhamdani