Beranda Edukasi Kesehatan Sama-sama Berasa Manis, Ini 5 Pengganti Gula yang Menyehatkan

Sama-sama Berasa Manis, Ini 5 Pengganti Gula yang Menyehatkan

Ilustrasi gula. Pixabay

JOGLOSEMARNEWS.COM Gula memiliki rasa yang manis dan disukai banyak orang. Tetapi mengonsumsi gula tambahan secara berlebihan dapat berdampak buruk untuk kesehatan.

Gula tambahan dapat menambah kalori kosong dan meningkatkan risiko masalah kesehatan serius seperti diabetes dan penyakit jantung.

Salah satu cara untuk memperkecil resiko ini, adalah dengan mengganti gula dengan pemanis yang mengandung lebih sedikit kalori.

Dikutip dari Mayo Clinic, Food & Drugs Administration (FDA) mengizinkan beberapa jenis pengganti gula seperti asesulfam kalium, aspartam, neotame, sakarin, sukralosa, luo han guo, dan ekstrak stevia. Di negara lain, mereka juga memiliki pilihan yang lebih banyak.

Pengganti gula bisa membantu menurunkan risiko kerusakan gigi dan tidak meningkatkan kadar gula darah. Untuk orang yang kelebihan berat badan atau obesitas, pengganti gula dapat membantu mengatur berat badan dalam jangka pendek.

Meskipun pengganti gula tidak dikaitkan dengan masalah kesehatan serius atau risiko kanker yang lebih tinggi, namun beberapa penelitian mengindikasikan hubungannya dengan risiko stroke, penyakit jantung, atau kematian yang lebih tinggi secara keseluruhan. Karena itu, pengganti gula juga tidak boleh dikonsumsi secara berlebihan.

Dilansir dari Healthline, berikut lima pengganti gula yang menyehatkan:

1. Stevia

Stevia adalah pemanis alami yang berasal dari daun tanaman Stevia rebaudiana, yang tumbuh di Amerika Selatan. Pemanis ini diekstraksi dari dua senyawa yang disebut glikosida stevioside dan rebaudioside A. Kedua senyawa ini tidak mengandung kalori meskipun 450 kali lebih manis dari gula.

Penelitian menunjukkan bahwa mengganti gula dengan stevia bisa membantu mencegah penambahan berat badan dan menurunkan kadar gula darah. Meskipun stevia umumnya dianggap aman, beberapa penelitian menyarankan tidak mengonsumsi stevia berlebihan karena berdampak pada mikrobioma usus.

2. Alkohol gula

Alkohol gula atau juga dikenal sebagai poliol adalah jenis karbohidrat yang bisa ditemukan secara alami dalam buah-buahan dan sayuran. Beberapa jenis alkohol gula yang populer digunakan sebagai alternatif gula adalah eritritol, xylitol, dan maltitol.

Saat mengonsumsi alkohol gula, bakteri di mulut tidak bisa memfermentasinya seperti gula biasa. Gula alkohol tidak merusak gigi seperti gula biasa. Alkohol gula juga punya lebih sedikit kalori dan tidak berpengaruh besar pada kadar gula darah, jadi cocok untuk penderita diabetes.

3. Pemanis buah biksu

Ekstrak buah biksu atau Luo Han Guo diperoleh dari tanaman Siraitia grosvenorii yang merupakan tanaman asli China. Meskipun buah biksu sekitar 300 kali lebih manis dari gula biasa, namun buah ini tidak mengandung kalori apa pun. Rasa manis ini berasal dari senyawa yang disebut mogrosides, terutama mogroside V.

Karena buah biksu tidak memiliki kalori atau mempengaruhi kadar gula darah, buah ini dapat meningkatkan penurunan berat badan dan meningkatkan kadar gula darah jika digunakan sebagai pengganti gula biasa.

4. Allulosa

Allulosa atau juga dikenal sebagai D-allulose adalah jenis gula yang ditemukan secara alami dalam beberapa buah. Meskipun memiliki 70 persen rasa manis gula biasa, allulosa hanya menyediakan 0,2 kalori per gram, yang membuatnya sangat mirip dengan gula biasa. Studi menunjukkan bahwa allulosa dapat membantu menurunkan kadar gula darah dan insulin pada orang dengan atau tanpa diabetes.

5. Kurma

Memiliki rasa manis dan kenyal, kurma bisa jadi pilihan yang baik untuk menggantikan gula. Berbeda dengan gula dan banyak pemanis lainnya, kurma adalah sumber nutrisi yang kaya, termasuk serat, kalium, magnesium, mangan, vitamin B6, dan antioksidan seperti karotenoid dan polifenol.

www.tempo.co