Beranda Edukasi Kesehatan Sederet Manfaat Minum Kopi Hitam Tanpa Gula

Sederet Manfaat Minum Kopi Hitam Tanpa Gula

secangkir kopi hitam
Ilustrsai secangkir kopi. Pixabay

JOGLOSEMARNEWS.COM Kopi hitam menjadi salah satu minuman favorit orang di seluruh dunia belakangan ini. Menyeruput kopi memanglah nikmat, tetapi tidak hanya itu saja, minum secangkir kopi juga memiliki sejumlah manfaat kesehatan yang menarik, salah satunya adalah manajemen berat badan.

Dikutip dari Healthline, sebuah penelitian menunjukan bahwa mengonsumsi kafein dalam kopi dapat mendukung penurunan berat badan. Selain itu, ada indikasi bahwa minuman ini dapat membantu mengurangi risiko terkena diabetes dan sirosis.

Meskipun lebih sehat diminum tanpa gula, banyak orang lebih suka menikmati kopi dengan tambahan krimer, susu, atau gula, minuman ini tetap menjadi pilihan yang rendah kalori. Dengan hanya 2 kalori per cangkir atau 240 mililiter, kopi hitam adalah opsi yang baik untuk orang-orang yang peduli dengan asupan kalori mereka.

Satu cangkir kopi hitam menyediakan berbagai nutrisi dan senyawa tumbuhan, termasuk kafein, riboflavin, niasin, tiamin, dan kalium. Meskipun jumlahnya mungkin tidak signifikan, kopi juga mengandung sejumlah kecil vitamin, mineral, dan polifenol, seperti asam klorogenat.

Komposisi nutrisi kopi hitam dapat bervariasi tergantung pada merek, jenis biji kopi, dan metode penyeduhan. Misalnya, kopi tanpa kafein, yang diolah secara kimia untuk menghilangkan kafein, merupakan alternatif bagi mereka yang ingin menikmati rasa tanpa efek stimulan.

Dilansir dari WebMD, berikut sederet manfaat kopi hitam tanpa gula:

1. Mencegah Alzheimer

Beberapa penelitian menghubungkan konsumsi kopi secara teratur dengan penurunan risiko Alzheimer dan demensia lainnya. Sebuah penelitian menunjukkan bahwa orang paruh baya yang minum tiga hingga empat cangkir kopi setiap hari memiliki risiko 65 persen lebih rendah terkena demensia saat tua. Namun, hasil ini bervariasi karena berdasarkan penelitian, orang yang minum lebih dari enam cangkir kopi sehari memiliki risiko demensia 53 persen lebih tinggi.

Baca Juga :  Sederet Manfaat Cuka Sari Apel untuk Kesehatan

2. Mencegah penyakit parkinson

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa semakin banyak kopi yang diminum, semakin kecil kemungkinan seseorang terkena penyakit Parkinson. Jika sudah menderita Parkinson, ini dapat membantu mengontrol gerakan dengan lebih baik.

3. Mengurangi risiko kanker

Kopi dapat membantu mengurangi risiko beberapa jenis kanker, seperti kanker payudara, kolorektal, dan hati. Ini karena kandungan antioksidan dalam kopi yang melindungi sel-sel dari molekul berbahaya yang disebut radikal bebas.

4. Mengurangi risiko sirosis

Minum kopi dapat mengurangi risiko sirosis hati tahap akhir, khususnya jika disebabkan oleh konsumsi alkohol. Suatu studi besar menunjukkan bahwa minum empat cangkir atau lebih kopi setiap hari dapat mengurangi risiko sirosis akibat alkohol sebesar 80 persen. Jumlah minum yang sama juga dapat mengurangi risiko sirosis non-alkohol hingga 30 persen.

5. Peningkatan suasana hati

Kopi, sebagai stimulan, dikenal dapat meningkatkan suasana hati. Penelitian menunjukkan bahwa kopi bahkan dapat mengurangi risiko depresi, khususnya dengan minum empat cangkir atau lebih setiap hari.

6. Manajemen diabetes

Orang yang minum kopi secara teratur memiliki risiko lebih rendah terkena diabetes tipe 2. Diabetes tipe 2 terjadi ketika tubuh tidak dapat menggunakan insulin untuk mengolah gula ke dalam sel, sehingga gula menumpuk dalam darah.

Baca Juga :  Serangkaian Tanda Awal Diabetes yang Muncul Saat Malam Hari

Sebuah penelitian menemukan bahwa setiap cangkir kopi tambahan yang diminum setiap hari dapat mengurangi risiko diabetes sebesar 11 persen. Sebaliknya, mengurangi satu cangkir kopi per hari dapat meningkatkan risiko sebesar 17 persen. Namun, perlu diingat bahwa jika sudah menderita diabetes tipe 2, kopi dapat meningkatkan kadar gula darah dan insulin.

7. Manajemen berat badan

Sebuah penelitian menemukan bahwa orang yang minum lebih banyak minuman berkafein memiliki kemungkinan lebih kecil mengalami kenaikan berat badan dibandingkan dengan mereka yang mengurangi konsumsi kopi dan teh. Penelitian lain menunjukkan bahwa orang yang minum minuman berkafein 30 menit hingga 4 jam sebelum makan cenderung mengonsumsi lebih sedikit makanan.

www.tempo.co