Beranda Umum Nasional Sekolah-sekolah Swasta Tolak Dana BOS Digunakan untuk Makan Siang Gratis, Mendingan untuk...

Sekolah-sekolah Swasta Tolak Dana BOS Digunakan untuk Makan Siang Gratis, Mendingan untuk Beasiswa

Sejumlah siswa menyantap makanan gratis saat simulasi program makan siang gratis di SMP Negeri 2 Curug, Kabupaten Tangerang, Banten, Kamis 29 Februari 2024. Menko Perekonomian Airlangga Hartarto meyediakan 162 porsi dengan empat macam menu makanan sehat senilai Rp 15.000 per porsi pada simulasi program makan siang gratis itu | tempo.co

JAKARTA, JOGLOSEMARNEWS.COM – Usulan Airlangga Hartarto, Menko Bidang Perekonomian kabinet Jokowi agar dana program makan siang gratis milik Kabinet Prabowo-Gibran menggunakan dana BOS afirmatif, menuai banjir penolakan.

Salah satunya adalah sekolah SMP IT Gema Nurani.  Kepala sekolah, Ahmad Syakir mengatakan, orientasi makan siang gratis untuk para siswa tidak mencerminkan kemajuan pendidikan yang berkelanjutan.

Hendaknya, pemerintah mempunyai wacana yang bisa membangun keberlanjutan ini, sebab pendidikan itu jangka panjang.

“Makan siang gratis, saya nilai, hanya akan berlangsung di periode politik saja, jika sudah berganti nanti, kemungkinan akan berpotensi untuk hilang,” kata Ahmad saat ditemui Tempo di Bekasi, Selasa (5/3/2025).

Ahmad menjelaskan, pendidikan adalah program jangka panjang untuk kemajuan bangsa dan negara, jika disandingkan dengan makan siang gratis tentu saja tidak sesuai. Apalagi ada wacana untuk menggunakan dana BOS Afirmasi.

“Untuk dana pendidikan saja kami lihat masih kurang, banyak sekolah yang kesulitan, apalagi dibebankan lagi dengan makan siang gratis. Padahal pendidikan ini harusnya jangka panjang dan berguna bagi siswa di masa depan kelak,” ujar Ahmad.

Lebih lanjut, Ahmad memberi saran kepada pemangku kebijakan maupun siapapun yang terpilih menjadi presiden di pemilu 2024, supaya pro terhadap kemajuan pendidikan di Indonesia.

Salah satu caranya dengan memperbanyak program hingga beasiswa untuk para siswa. Selain itu, ia menilai juga perlu diperbanyak anggaran untuk pengadaan fasilitas.

Baca Juga :  Bupati Tapteng Siap Cabut IUP Sawit yang Picu Banjir dan Longsor

“Kami tentu nanti tergantung ke pimpinan, bagaimana kebijakannya. Namun selagi bisa berharap, kami ingin menyarankan untuk usulan pemakaian dana BOS Afirmasi demi makan siang gratis, dikaji ulang,” kata Ahmad.

Sementara itu, Kepala Sekolah SD IT Gema Nurani, Yanti, menyebut beasiswa pendidikan lebih tepat sasaran dibanding makan siang gratis. Apalagi anggaran untuk makan siang gratis itu hanya Rp 15 ribu.

Ditambah lagi, kata Yanti, makan siang gratis di masa kini belum mempunyai urgensi yang jelas untuk kemajuan pendidikan, sebab masih banyak alternatif yang bisa dilakukan dibanding menghabiskan anggaran untuk ini.

“Saya sih menilai mendingan beasiswa pendidikan untuk siswa ya, lebih jelas dan tepat sasarannya. Kalau makan siang gratis ini agak gimana gitu ya, anggarannya juga saya lihat hanya Rp 15 ribu, belum lagi nanti bila dipotong pajak, jadi siswa dapat apa,” kata Yanti kepada Tempo

Sebagaimana diketahui, program kampanye makan siang gratis dari Prabowo-Gibran ramai diperbincangkan oleh masyarakat khususnya para guru di sekolah negeri maupun swasta.

Ramainya pembahasan ini dipicu oleh beberapa faktor, di antaranya usulan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, agar skema pendanaannya menggunakan dana BOS Afirmasi atau khusus.

Dana BOS adalah anggaran yang dikucurkan pemerintah untuk kemajuan pendidikan di Indonesia. Ini adalah singkatan dari bantuan operasional sekolah, besarannya untuk 2024 senilai Rp 57 triliun dan akan dibagi ke 419.218 sekolah.

Baca Juga :  Respons Komisi V DPR, Kepala BGN Siap Jika Presiden Mau Alihkan Dana MBG untuk Korban Bencana Sumatera

Sementara, untuk wacana anggaran makan siang gratis ini, diperkirakan menelan dana hingga Rp 450 triliun. Angka itu sangat jauh selisihnya dengan besaran dana BOS. Skema itu dinilai oleh pengamat pendidikan sebagai suatu hal yang tak wajar dan tidak memiliki perhitungan yang jelas.

Yang juga menjadi pertanyaan, usulan penggunaan dana BOS untuk program makan siang gratis itu justru datang dari Airlangga Hartarto, yang bukan dari Kabinet Prabowo-Gibran.

www.tempo.co | Suhamdani

 

Harap bersabar jika Anda menemukan iklan di laman ini. Iklan adalah sumber pendapatan utama kami untuk tetap dapat menyajikan berita berkualitas secara gratis.