Beranda Nasional Jogja Setelah Hanyut Sejauh 550 Meter di Selokan Mataram, Balita 4 Tahun Ditemukan...

Setelah Hanyut Sejauh 550 Meter di Selokan Mataram, Balita 4 Tahun Ditemukan Meninggal Dunia

Petugas SAR Gabungan mengevakuasi Balita 4 tahun yang dilaporkan hilang dan tubuhnya ditemukan meninggal dunia mengapung di Dam Gajah Ulo, Sinduadi, Mlati Kabupaten Sleman Senin (11/3/2024) | tribunnews

SLEMAN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Seorang Balita 4 tahun hanyut di Selokan Mataram Yogyakarta sejauh 550 meter, dan ditemukan dalam kondisi meninggal dalam posisi terapung.

Insiden itu terjadi, tepatnya di Kelurahan Sinduadi, Mlati, Kabupaten Sleman.

Tubuh korban ditemukan dalam posisi mengapung oleh warga di Dam Gajah Ulo pada Senin (11/3/2024) sore sekira pukul 15.10 WIB.

Saksi pun buru-buru dan langsung melaporkannya kepada tim SAR gabungan yang sedang melakukan operasi pencarian.

“Jarak penemuan korban kurang lebih 550 meter dari lokasi kejadian,” kata Humas Basarnas Yogyakarta, Pipit Eriyanto, Senin sore.

Operasi pencarian telah dilakukan semenjak korban dilaporkan hilang sejak Minggu (10/3/2024) sore.

Operasi hari kedua, pada Senin (11/3/2024)  dilakukan dengan membagi petugas dalam beberapa SRU (search and rescue unit).

Masing-masing SRU melakukan penyisiran di area yang telah dipetakan. Upaya pencarian juga melibatkan drone thermal dan net.

Baca Juga :  Festival Keistimewaan Yogyakarta 2025, Ruang Belajar Budaya bagi Generasi Muda DIY

Pencarian korban yang diduga hanyut akhirnya membuahkan hasil dengan menemukan tubuh korban mengapung di Dam Gajah Ulo pada Senin sore di Gemawang, Sinduadi, Mlati.

Sebagaimana diketahui, kronologi bocah berusia 4 tahun berinisial DZS hilang bermula pada Minggu (10/3/2024) ketika korban yang mengalami autis dan tunarungu itu keluar dari rumah saat ayah bekerja dan sang Ibu sedang berbelanja di warung.

Pihak keluarga kemudian berusaha mencari korban karena biasanya korban hanya bermain di Pos Ronda Rusunawa Gemawang.

Namun pihak keluarga tidak menemukan korban di pos ronda tempat biasanya bermain.

Saat pihak keluarga mencari korban, ternyata ada warga yang melihat kalau DZS sudah berjalan hingga di depan Gapura Gemawang.

Saat itu korban sudah diperingatkan oleh warga yang hendak memancing.

“Tahu-tahu sepedanya sudah di tengah jalan. Sementara sandalnya berada di bibir selokan,” kata Pipit.

Baca Juga :  Pria 25 Tahun Tewas Penuh Luka di Wirobrajan, Polisi Duga Korban Pengeroyokan

Setelah dicari tidak ketemu, warga akhirnya melaporkan kejadian itu kepada pihak-pihak terkait termasuk diteruskan ke Basarnas Yogyakarta.

Proses pencarian akhirnya melibatkan Tim SAR gabungan.  

www.tribunnews.com

Harap bersabar jika Anda menemukan iklan di laman ini. Iklan adalah sumber pendapatan utama kami untuk tetap dapat menyajikan berita berkualitas secara gratis.