Beranda Umum Nasional Dituduh Catut Nama Dosen Malaysia, Ini Bantahan Dekan UNAS

Dituduh Catut Nama Dosen Malaysia, Ini Bantahan Dekan UNAS

ilustrasi kampus Unas | tempo.co

JAKARTA, JOGLOSEMARNEWS.COM – Dituduh telah mencatut nama dosen Universitas Malaysia Terengganu (UMT) dalam publikasi ilmiahnya, Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Nasional (UNAS), Kumba Digdowiseiso pun mengeluarkan bantahannya.

Ia menyebut, tuduhan tersebut sebagai tuduhan palsu.

“False accusation (tuduhan palsu),” ujar Kumba melalui pesan aplikasi WhatsApp, Sabtu (13/4/2024).

Bantahan itu merespons laporan yang dikeluarkan Retraction Watch, Rabu 10 April 2024. Penulis laporan itu, Lori Youmshajekian mengatakan, kelompok dosen Malaysia dikejutkan dengan temuan nama mereka di makalah karya Kumba.

Mereka mengetahuinya berdasarkan pencarian di Google Scholar atau Google Cendekia.

Kumba mengatakan, laporan Lori dibuat secara sepihak tanpa izin lebih dahulu. Padahal, isi laporan itu tidak sepenuhnya benar.

“Lori Youm, memposting foto saya dan mempublikasikan laporan investigasi lengkapnya, yang Anda lihat ini adalah laporan sepihak. Tanpa izin dan fokus kami, itu sepenuhnya salah,” kata Kumba.

Kumba juga sudah menyampaikan keberatan kepada Lori melalui email, Kamis 11 April 2024 pagi. Namun, Kumba belum menerima jawaban Lori.

Menurut Kumba, hal itu merupakan masalah pribadi. Ia mengklaim, penegasan itu berdasarkan keputusan Faculty of Business, Economics, and Social Development (FBESD) UMT.

“FBESD UMT sudah melakukan rapat internal dan memutuskan bahwa hal tersebut merupakan masalah pribadi,” kata Kumba.

Baca Juga :  Celios: Konsesi Tambang Bisa Buat Keuangan Kampus Berdarah-darah

 

Dengan adanya keputusan itu, Kumba mengatakan, UNAS tidak akan melakukan intervensi lebih lanjut.

“Tidak memerlukan intervensi atau tindakan lebih lanjut baik dari pihak universitas maupun fakultas,” kata Kumba.

Juru bicara UNAS, Marsudi mengatakan, kampus belum bisa memberikan komentar. Ia hanya mengatakan, Kumba akan menyelenggarakan konferensi pers virtual yang juga dihadiri Dekan FBESD UMT Suriani dan Jumadil Saputra pada 19 April 2024.

“Sementara itu yang bisa saya sampaikan,” kata Marsudi saat dihubungi, Jumat (12/4/2024).

Retraction Watch sebelumnya menuliskan laporan bahwa Kumba mencatut nama Asisten profesor keuangan di Universiti Malaysia Terengganu, Safwan Mohd Nor. Safwan sama sekali tidak mengenal nama Kumba.

“Kami bahkan tidak tahu siapa orang ini,” kata Safwan Mohd Nor dikutip dari Retraction Watch, Jumat (12/4/2024).

Nama Safwan tercantum di empat publikasi ilmiah yang tidak diindeks oleh Web of Science milik Clarivate. Ia menduga, publikasi ilmiah itu bermasalah.

“Sepertinya ini seperti jurnal penipuan atau predator,” kata Safwan.

Ada nama 24 staf di Universiti Malaysia Terengganu yang tanpa sepengetahuan mereka masuk dalam daftar penulis di publikasi ilmiah Kumba.

Berdasarkan profil Google Scholar, Kumba juga telah menerbitkan setidaknya 160 makalah di 2024 saja.

Baca Juga :  Akhirnya, TNI AL Bersama Nelayan Bongkar Pagar Laut Misterius di Perairan Tangerang

Kumba memang mengunjungi Universiti Malaysia Terengganu pada tahun lalu untuk membahas potensi kolaborasi penelitian dan soal kemahasiswaan.

Namun, menurut Safwan, Kumba tidak bertemu dengan dosen fakultas dan tidak pernah disepakati ada kerja sama.

Safwan mengatakan, namanya telah dihapus dari salah satu makalah. Namun, tiga makalah lainnya masih mencantumkan Safwan sebagai penulis.

“Saya tidak pernah terlibat dalam salah satu makalah ini, tidak pernah menyetujui penggunaan nama saya tanpa keterlibatan penelitian langsung, dan tidak pernah berkolaborasi dengan Kumba Digdowiseiso atau rekan penulisnya sepanjang hidup saya,” kata Safwan.

www.tempo.co