SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Parah, harga Gas Elpiji 3 Kg di Sragen mengalami kenaikan harga ugal-ugalan sejak satu minggu sebelum lebaran Idul Fitri 1445 H.
Bahkan saking parahnya harga gas melon warna hijau dengan berat 3 Kg untuk masyarakat miskin itu mencapai harga tertinggi Rp 25000 sampai Rp 30000 merata di 20 kecamatan di Sragen.
Pantauan JOGLOSEMARNEWS.COM dilapangan pasokan gas LPG 3 Kg itu mulai langka sejak beberapa hari sebelum lebaran Idul Fitri, bahkan jika ada stok barangpun harganya selangit dari harga sebelumnya Rp 18000 menjadi Rp 25000 – Rp 30000.
Samino (43) salah satu warga Desa Ngandul, Sumberlawang, Sragen pada JOGLOSEMARNEWS.COM mengatakan berhari-hari kesulitan mencari gas Elpiji untuk kebutuhan dapur produksi makanan jajanan di pasar Sumberlawang.
“Saya beli terpaksa juga 1 tahung 30 ribu mencari di wilayah Sumberlawang hingga desa Pagak,” kata Samino Sabtu (13/5/2024).
Hal senada disampaikan Parno warga Desa Gading, Tanon, Sragen ia mengatakan pihaknya juga mengeluh harga gas Elpiji 3 Kg mencekik warga miskin apa lagi ditengah lebaran.
“Wah harga udah ugal-ugalan gas Elpiji 3 Kg udah tidak buat warga miskin lagi, kemarin beli di wilayah Dukuh Cengklik Gading harga sudah 25 ribu, karena terpaksa cari di kampung sendiri gak ada ya terpaksa beli di cengklik itu, biasanya harga normal 18 ribu saja,” bebernya.
Pantauan kelangkaan gas LPG dan harga selangit juga terjadi di wilayah Dukuh Sangiran, Krikilan, Kalijambe, Sragen dan sekitarnya harga gas LPG diatas hampir 25 ribu.
“Kesulitan gas ELPIJI sudah terjadi sebelum lebaran idul Fitri, harga disini 22 ribu rupiah,” kata Bu Ni salah satu warga Sangiran.
Huri Yanto
Harap bersabar jika Anda menemukan iklan di laman ini. Iklan adalah sumber pendapatan utama kami untuk tetap dapat menyajikan berita berkualitas secara gratis.
