SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Ratusan orang yang tergabung dalam Persatuan Perangkat Desa Kalijambe (PRADESKAKA) menggelar acara Halal Bihalal dan bakti sosial di Balai Desa Jetiskarangpung, Kecamatan Kalijambe, Kabupaten Sragen, Jawa Tengah Rabu (24/4/2024) kemarin.
Dalam kegiatan halal bi halal tersebut turut dihadiri langsung
Jajaran Muspika, Kepala Desa se kecamatan Kalijambe serta para perangkat Desa yang sudah purna tugas dan seluruh perangkat desa yang masih aktif di Kalijambe.
Dalam sambutannya Rohmat Basuki selaku ketua penyelenggara acara menyampaikan dalam rangka memperkokoh persatuan dan soliditas organisasi PRADESKA yang ada di Kalijambe serta bentuk solidaritas dan penghormatan kepada perangkat desa telah purna tugas agar tetap guyub semangat dalam pengabdian ditengah tengah masyarakat.
“Terimakasih banyak atas terlaksananya acara dengan dana iuran dari para perangkat desa, acara tersebut merupakan agenda tahunan PRADESKA persatuan perangkat desa Kalijambe,” kata Rohmat Basuki Kamis (25/4/2024).
Dalam acara tersebut juga dihadiri sebanyak 200 orang baik perangkat aktif, maupun yang sudah purna tugas di wilayah Kecamatan Kalijambe. Adapun bakti sosial dilaksanakan dengan pemberian cindera mata kepada seluruh perangkat desa yang sudah purna di Kecamatan Kalijambe serta pembagian paket sembako kepada masyarakat yang kurang mampu di wilayah Kalijambe.
Camat Kalijambe Rusmanto SH dalam sambutannya menyebutkan sangat berbahagia bisa bertemu dengan para sesepuh perangkat Desa di Kalijambe yang telah purna tugas maupun yang masih aktif.
“Alhamdulillah bisa bertemu dengan para sesepuh para perangkat desa yang sudah purna masih kelihatan sehat sehat dan semangat dan berharap seluruh perangkat desa guyub dan bisa bersinergi dengan pemerintah kecamatan maupun kabupaten dalam melayani masyarakat demi kemajuan desa dan kabupaten Sragen,” jelasnya.
Sementara itu, Mustaqim selaku panitia steering commite (SC) dalam penyampaianya mengatakan dalam dinamika organisasi menyebutkan bahwa keberadaan dan kesejahteraan desa dan perangkat desa saat ini tidak lepas dari hasil perjuangan para perangkat desa yang sudah purna serta perhatian pemerintah baik pusat maupun daerah.
“Sejak tahun 2008 para perangkat desa melalui organisasi keperangkat desaan berjuang demi perubahan dan kemajuan desa lalu berhasil mendorong lahirnya regulasi pemerintahan desa dengan lahirnya UU desa Tahun 2014, dari uu desa itulah menjadi pintu masuk kesejahteraan masyarakat desa melalui adanya dana desa yang langsung dari pemerintah desa sehingga memungkinkan pembangunan di desa bisa terlaksana dengan baik,” bebernya.
Mustaqim juga menambahkan sengaja mengundang para sesepuh perangkat Desa yang sudah purna untuk sebagai bentuk solidaritas kepada mereka yang gigih berjuang saat itu dan banyak yg tidak bisa merasakan hasil perjuangannya.
“Namun kedahuluan purna dan berharap ini menjadi penyemangat kepada para perangkat desa yang masih muda muda dalam meneruskan perjuang para pendahulunya. Organisasi profesi perangkat desa harus menjadi wadah perjuangan yg profesional dalam koridor aturan aturan yang dibenarkan oleh negara demi kemajuan dan kesejahteraan desa,” ujarnya.
Huri Yanto
