BOYOLALI, JOGLOSEMARNEWS.COM – Salah satu putra asli Boyolali Tersenyum ternyata ikut andil dengan keberhasilan Timnas U23 di Piala Asia U23 Qatar.
Dia adalah Donny Tri Pamungkas (19), asal Dukuh Tegalrejo RT 008/RW 002, Desa Gumukrejo, Kecamatan Teras. Donny turut memperkuat skuad Timnas U23.
Namun, semua tak lepas dari kerja keras dan latihan fisik. Dia di bawah bimbingan langsung kakaknya, Joko Sasongko yang juga pemain bola. Hingga kemudian Donny terpilih jadi salah satu pemain Timnas U23 dengan nomor punggung 17.
Namun saat joglosmearnews.com mengunjungi rumahnya di Desa Gumukrejo, Kecamatan Teras, ternyata sudah kosong. Suasananya lengang. Ternyata rumah sederhana bercat hijau tersebut tak lagi berpenghuni.
Pasalnya, sang ibunda, Saparti (53) sudah diboyong ke Ibu Kota oleh sang kakak (Joko Sasongko) pasca lebaran lalu.
Sedangkan sang ayah, Slameto telah meninggal tiga tahun lalu. Rumah itu dititipkan kepada kerabat dan tetangga.
Bagaimana kesan para tetangga terkait keberhasilan Dony ?
“Ya, kami semua bangga dengan prestasi yang diraih Dony. Orangnya supel dan ramah. Setiap pulang, pasti bergurau sama teman-temannya,” ujar Widiantoro (29) tetangga dan sekaligus teman bermain Dony pada Senin (29/4/2029).
Dijelaskan, Dony sejak SD sudah digembleng sang kakak. Dia juga masuk dalam sekolah sepak bola (SSB) Pandanaran. Tiap pagi dan sore Donny melatih fisik dengan lari maupun berenang di Umbul Pengging.
“Latihan itu semakin intens saat dia memasuki bangku SMPN 3 Teras.”
Untuk melatih mental bertanding, dia kerap ikut kompetisi tarkam maupun yang lain. Kalau tak ada pertandingan, berlatih fisik. Juga lari di lapangan desa setempat. Rutin berlari sambil narik ban agar fisik kuat terjaga.
“Kegigihan Donny patut diacungi jempol. Sang ayah sudah meninggal dunia. Dia tinggal dengan sang ibu yang kesehariannya berjualan es degan di depan rumah.”
Saat itu, Donny berhasil lolos klub Persija U16. Dia lantas melanjutkan SMA di Ibu Kota. Saat ini, dia berstatus mahasiswa di UTP Surakarta. Dia juga terus menggembleng diri untuk melatih skillnya. Hingga akhirnya dia berhasil lolos timnas U19 dan U23. Namun demikian, Dony tetap ramah dan rendah hati kepada siapapun.
“Tiap lebaran pulang ke rumah nyekar di makam bapaknya. Juga bergurau dengan teman- teman sembari nongkrong di warung hik.”
Senada, Kades Gumukrejo, Suyoto mengakui keluarga Donny dikenal sangat sederhana. Almarhum ayahnya dikenal sebagai sosok yang selalu men-support sang anak. Baik kakaknya, maupun Donny. Meski ada keterbatasan ekonomi, kedua anaknya bisa sukses jadi pemain bola.
“Kami semua mengaku bangga. Dony, putra asli Desa Gumukrejo jadi satu-satunya atlet asal Boyolali yang tembus Timnas.”
Padahal, orang tuanya hidup bersahaja. “Ayah ibunya hanya berjualan es degan di depan rumah. Tapi memang almarhum Bapaknya mas Donny itu suka prihatin. Tirakatannya luar biasa.”
Dia-pun mengaku bangga dengan prestasi putra asli Gumukrejo itu. Apalagi Dony menjadi satu-satunya atlet asal Boyolali yang tembus Timnas, meski hanya latihan rutin di Lapangan Desa Gumukrejo.
“Bakat sepak bolanya sudah terlihat dari kecil. Anaknya juga memang grapyak. Kalau pulang ya membaur dengan warga, biasa saja. Lebaran kemarin juga pulang, warga pada minta foto-foto.” Waskita