JAKARTA, JOGLOSEMARNEWS.COM – Sistem pemilihan presiden (Pilpres) 2024 yang buruk dan tidak benar diharapkan tidak di-copy paste atau dikloning dalam Pilkada 2024.
Harapan tersebut disampaikan oleh mantan calon presiden Ganjar Pranowo.
Menurut politikus PDIP itu, banyak perbaikan yang harus dilaksanakan dari pelaksanaan Pemilu di Indonesia.
“Karena sebentar lagi kita mau Pilkada, jangan sampai sistem (Pilpres) yang tidak benar di-cloning di Pilkada,” kata Ganjar di Menteng, Jakarta Pusat pada Senin (6/5/2024).
Jika terulang kembali, Ganjar menyatakan kejadian itu akan menjadi step back atau langkah mundur bagi demokrasi di Tanah Air.
Dalam sistem Pemilu yang tidak benar, Ganjar berujar pemenangnya sudah diketahui sebelum hari pemilihan. Dia pun menyatakan ingin mencegah hal itu terjadi di Pilkada yang akan dilaksanakan 27 November 2024 nanti.
“Tugas kita adalah melakukan pembelajaran,” ujar Ganjar.
Dia dan mantan calon wakil presiden pendampingnya, Mahfud MD, menyatakan berkomitmen untuk menjaga agar demokrasi bisa terus berjalan.
Ganjar menganggap kekalahannya bersama Mahfud di Pilpres 2024 sebagai cerita tentang sebuah proses politik.
Proses tersebut, kata dia, berakhir dengan ada putusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang menolak permohonan sengketa Pilpres 2024.
Meski begitu, Ganjar menyoroti adanya dissenting opinion atau pendapat berbeda dalam putusan MK. Menurut dia, intisari dari dissenting opinion tersebut merupakan pembelajaran untuk memperbaiki sistem Pemilu ke depannya.
Selain itu, Ganjar menyatakan tidak akan bergabung dengan pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
Pernyataan itu dia sampaikan dalam sambutan terakhirnya kepada TPN Ganjar-Mahfud sebelum resmi bubar. Ganjar mengklaim sikap itu muncul dari perasaannya yang tidak pernah berhenti mencintai Indonesia.
Ganjar berujar dia akan mengawal pemerintahan dengan benar.
“Saya declare pertama, saya tidak akan bergabung di pemerintahan ini,” kata Ganjar di hadapan tim kampanyenya.
Mantan Gubernur Jawa Tengah mengatakan bakal melakukan kontrol terhadap pemerintahan yang akan datang.
“Tapi saya sangat menghormati pemerintahan ini dan kami akan melakukan kontrol dengan cara yang benar,” ucap dia.
Diketahui, perjalanan Ganjar-Mahfud sebagai kandidat kepresidenan usai setelah Komisi Pemilihan Umum (KPU) menetapkan hasil Pilpres 2024. Duet Ganjar dengan mantan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan itu kalah suara dari pasangan pemenang Pilpres 2024, yaitu Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.