BOYOLALI, JOGLOSEMARNEWS.COM – Polisi Polres Boyolali menaruh perhatian besar terhadap kasus dugaan pembunuhan warga Kampung Kebonso Rt 2 Rw 5, Kelurahan Pulisen, Boyolali Kota. Bahkan polisi melakukan dua kali olah TKP.
“Pertama pada malam saat penemuan jenazah korban, Tim Satreskrim langsung melakukan olah TKP. Lalu tadi kembali lakukan olah TKP ulang,” kata Kapolres Boyolali AKBP Petrus P Silalahi melalui Kasi Humas AKP Arif Mudi, Sabtu (4/5/2024).
Dijelaskan, dalam olah TKP ulang, penyidik mengamankan surat kendaraan. Pasalnya, sepeda motor milik korban turut hilang, diduga dibawa kabur pelaku.
“Kami juga mengamankan barang bukti alat pemukul,” ujarnya.
Bagaimana dengan luka yang ditemukan pada jenazah korban? Pihaknya mengaku masih menunggu hasil otopsi.
“Sabar ya, kami masih menunggu hasil otopsi,” tukasnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, warga Kampung Kebonso Rt 2 Rw 5, Kelurahan Pulisen, Boyolali Kota digegerkan adanya seorang warga ditemukan tewas di rumahnya pada Jumat (3/5/2024) malam.
Korban adalah Budi Handono (36), seorang pengusaha logam di Tumang, Desa/Kecamatan Cepogo, Boyolali.
Dia diduga merupakan korban pembunuhan. Pasalnya, saat ditemukan, kondisinya tertelungkup dan bersimbah darah.
Selanjutnya, jenazah korban dibawa polisi ke RSUPA Boyolali. Polisi pun langsung melakukan olah TKP hingga Sabtu (4/5/2024) dinihari.
Adapun penemuan jenazah korban bermula saat ada seorang warga sengaja mampir ke rumah usai pulang kerja.
Dia curiga karena korban tak bisa dihubungi. Bahkan ketika temannya mengirimkan pesan, korban tak membalas dan WhatsApp-nya pun tidak aktif.
Saksi itu lalu melongok ke jendela kaca untuk mengetahui kondisi korban. Ternyata dari jendela, dilihat ada ceceran darah. Dilihat pula, korban dalam poisisi tertelungkup yang ternyata sudah tewas.
Diketahui, korban memang selama ini hanya tinggal sendirian di rumah besar itu. Sedangkan aktivitasnya sehari-hari di Tumang, Desa/Kecamatan Cepogo sebagai pengusaha kerajinan tembaga.
Korban dikenal sebagai orang baik, supel dan jiwa sosialnya tinggi. Korban baru pulang dari Eropa pada Selasa (30/4/2024) lalu. Bahkan, Rabu (1/5/2024) kemarin masih ikut gotong royong di rumah tetangga di Tumang yang akan menggelar hajat pernikahan. Waskita