JAKARTA, JOGLOSEMARNEWS.COM – Mengulang prokontra putusan Mahkamah Konstitusi (MK) soal batas usia Capres-Cawapres, putusan Mahkamah Agung (MA) dinilai sebagai akal-akalan untuk meloloskan anak penguasa di panggung kekuasaan.
Jika sebelumnya putra sulung Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah sukses menjadi Wapres berkat revisi UU MK soal batas usia, kini giliran putra Bungsunya, Kaesang Pangarep yang berniat maju dalam Pilkada 2024.
Mengenai hal itu, Juru Bicara Tim Nasional Pemenangan Pilkada 2024 PDIP, Chico Hakim mengaku kesal Mahkamah Agung (MA) yang mengabulkan gugatan batas usia calon kepala daerah.
Dia menganggap hukum kembali diakali demi loloskan putra penguasa.
“Kembali lagi hukum diakali oleh hukum demi meloloskan putra penguasa maju sebagai calon,” kata Chico kepada wartawan, Kamis (30/5/2024).
Chico pun menyayangkan bahwa negara terus mengakomodir kepentingan pemimpin yang tanpa pengalaman. Apalagi, sosok itu belum cukup umur dan prestasi.
“Negeri ini terus dipaksa mengakomodir pemimpin pemimpin tanpa pengalaman, tanpa rekam jejak yang jelas, yang minim prestasi dan belum cukup umur,” katanya.
Lebih lanjut, Chico menambahkan tindakan tersebut merupakan bentuk pengkhianatan terhadap reformasi.
“Mengakali hukum dengan hukum adalah bentuk pengkhianatan tertinggi pada cita-cita reformasi,” pungkasnya.
Sebagaimana diberitakan, MA mengabulkan permohonan Partai Garuda terkait aturan syarat batas minimal usia calon kepala daerah.
Putusan itu mengubah batas calon gubernur (cagub) dan wakil cagub minimal berusia 30 tahun terhitung sejak penetapan pasangan calon menjadi setelah pelantikan calon terpilih.
Adapun putusan MA itu muncul saat nama Ketum PSI, Kaesang Pangarep menguat menjadi bakal calon wakil gubernur (cawagub) Jakarta 2024. Putra bungsu Presiden Joko Widodo (Jokowi) itu didorong oleh Gerindra.
Didorongnya nama Kaesang pertama kali diungkap oleh Ketua Harian Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad melalui akun instagram pribadinya. Ia dipasangkan dengan Wakil Ketua Umum Gerindra, Budisatrio Djiwandono.