
SOLO, JOGLOSEMARNEWS.COM – Perpustakaan biasanya menjadi tempat yang lengang, sebagaimana suasana sebuah gedung museum.
Namun hari Rabu (15/5/2024) kemarin, suasana di kantor Dinas Kearsipan dan Perpustakaan (Dispersip) Kota Surakarta terasa meriah oleh hiruk pikuk anak-anak.
Ya, para siswa TK Marsudirini, Surakarta tengah mengikuti kegiatan outing class, yakni mengunjungi perpustakaan Kota Solo.
Ketika diajak masuk ke ruang perpustakaan di lantai 2, antusiasme anak-anak tersebut sangat terlihat. Mata-mata mereka tampak berbinar-binar menyaksikan deretan buku-buku yang terpajang di rak.
Mereka pun lantas menghambur, menyerbu ke rak-rak buku sambil bercerita macam-macam soal buku cerita yang menarik hati.
Pustawakan Pelaksana di kantor Dispersip, Nina Dewi diam-diam ternyata juga memiliki keluwesan membersamai anak-anak saat berada di Ruang Kreasi, sehingga mereka seperti berhadapan dengan gurunya sendiri.
“Aku suka baca buku, setiap hari, literasi oke, yes, yes, yes….” Teriak anak-anak itu sambil bertepuk tangan.
Kepada Joglosemarnews, Nina Dewi mengaku senang sekali setiap kali mendapat kunjungan dari anak-anak sekolah di kantornya.
Ia merasa gembira bila melihat anak-anak kenal dengan perpustakaan sejak dini.
“Momentum seperti ini menjadi kesempatan bagi saya untuk menumbuhkan minta baca anak dan mempromosikan perpustakaan di kalangan anak-anak,” bebernya.

Guru pendamping TK Marsudirini, Bunda Fajar Arlina Sari, S.Pd menjelaskan, kunjungan pustaka tersebut diikuti oleh seluruh siswa TK B yang terdiri dari 7 kelas.
“Tapi karena jumlahnya yang cukup banyak, kita bagi menjadi dua sif, hari ini 3 kelas dan besok 4 kelas,” papar Bunda Arllina kepada Joglosemarnews.
Ia menambahkan, sebenarnya program kunjungan ke perpustakaan tersebut sudah menjadi program lama, namun baru dapat terlaksana hari ini.
“Ini sebuah kegiatan yang bagi kami penting dikenalkan kepada siswa, terutama untuk mengurangi kebiasaan anak-anak dengan gawai,” paparnya.
Sementara itu, Anastasya Tyas (34), salah satu orang tua siswa mengaku senang sekali dengan kegiatan kunjungan ke perpustakaan.
Ia menjelaskan, Kalista, anaknya yang berusia 6,5 tahun hampir tak bisa tidur setelah mendapat informasi dari gurunya kalau besok pagi mau berkunjung ke perpustakaan.
Sejak pulang dari sekolah, anaknya banyak bercerita mengenai rencananya mau berkunjung ke perpustakaan.
“Sampai-sampai jam lima pagi, anak saya sudah bangun sendiri dan minta mandi. Takut kalau terlambat katanya. Padahal biasanya bangunnya sekitar jam enam pagi,” ujarnya.
Tyas menjelaskan, setiap harinya Kalista terbiasa mendongeng untuk adiknya. Materi dongeng biasanya dari dongeng yang dia dengar dari ibunya.
“Sejak kecil memang saya terbiasa mendongengkan untuknya,” ujarnya. Suhamdani
Harap bersabar jika Anda menemukan iklan di laman ini. Iklan adalah sumber pendapatan utama kami untuk tetap dapat menyajikan berita berkualitas secara gratis.














