WONOGIRI, JOGLOSEMARNEWS.COM – Pernahkah Anda merasakan udara yang dingin menusuk di malam hari, padahal sedang memasuki musim kemarau?
Fenomena ini dikenal dengan sebutan “bediding,” istilah Jawa yang menggambarkan kondisi tersebut. Meskipun terasa dingin di malam hari, siang hari pada musim bediding umumnya justru terasa terik.
Mari kita bahas mengapa fenomena ini terjadi, apa penyebab terjadinya bediding.
1. Kurangnya Tutupan Awan, Panas yang Hilang
Ada dua faktor utama yang menyebabkan terjadinya bediding. Pertama adalah berkurangnya tutupan awan. Pada musim kemarau, tutupan awan memang cenderung sedikit.
Akibatnya, panas matahari yang diterima bumi di siang hari tidak dipantulkan kembali ke atmosfer melainkan langsung dilepaskan kembali ke luar angkasa dalam bentuk radiasi gelombang panjang. Tanpa lapisan awan yang tebal untuk menahan panas tersebut, bumi pun cepat kehilangan panasnya saat malam hari, sehingga udara menjadi dingin.
2. Angin Muson dan Pergerakan Musim Australia
Faktor kedua adalah pengaruh angin muson dan pergerakan musim di Australia. Saat musim kemarau di Indonesia, Australia sedang mengalami musim dingin. Angin muson timur yang berhembus dari Australia membawa massa udara dingin dan kering ke Indonesia. Ini turut berkontribusi pada penurunan suhu udara di malam hari, khususnya pada daerah-daerah dataran tinggi.
Fenomena Normal yang Menandakan Musim Kemarau
Bediding merupakan fenomena yang normal terjadi pada awal musim kemarau. Keberadaannya dapat menjadi penanda bahwa musim hujan telah usai dan musim kemarau sedang berlangsung. Meskipun udara dingin di malam hari, jangan lupa bahwa siang hari pada musim bediding tetap terik.
Tetap Sehat dan Nyaman Hadapi Bediding:
Bediding, istilah Jawa untuk fenomena udara dingin di awal musim kemarau, bisa membuat kita kurang nyaman. Meskipun demikian, Anda tidak perlu khawatir. Dengan beberapa tips sederhana, Anda bisa tetap sehat dan nyaman saat bediding melanda.
1. Jaga Kehangatan Tubuh
– Pakai Pakaian Berlapis: Udara dingin di malam hari membutuhkan perlindungan ekstra. Kenakan pakaian lengan panjang dan celana panjang berbahan tebal atau gunakan pakaian berlapis untuk menjaga suhu tubuh tetap hangat.
– Selimut dan Pakaian Tidur Hangat: Pastikan Anda menggunakan selimut yang cukup tebal dan nyaman saat tidur. Pakaian tidur yang hangat juga dianjurkan untuk membuat tidur Anda lebih nyenyak.
2. Penuhi Kebutuhan Tubuh
– Konsumsi Makanan Bergizi: Menjaga daya tahan tubuh penting dilakukan saat menghadapi perubahan cuaca. Perbanyak konsumsi makanan bergizi seimbang untuk meningkatkan imunitas tubuh.
– Minum Air Putih yang Cukup: Meskipun udara dingin, kebutuhan cairan tubuh tetap sama. Minum air putih yang cukup dapat membantu menjaga kelembaban tubuh dan mencegah bibir atau kulit kering.
– Istirahat yang Cukup: Tidur yang cukup penting untuk menjaga kesehatan secara keseluruhan. Istirahat yang cukup membantu tubuh berenergi dan meningkatkan daya tahan tubuh dalam menghadapi perubahan cuaca.
3. Selain itu:
– Cuci Tangan Rutin: Udara dingin terkadang diikuti dengan peningkatan penyakit seperti flu. Rajin cuci tangan dengan sabun bisa membantu mencegah penyebaran bakteri dan virus.
– Hindari Paparan Udara Dingin Langsung: Jika tidak terlalu dibutuhkan,sebaiknya kurangi aktivitas di luar ruangan pada malam hari untuk menghindari paparan udara dingin yang berlebihan.
Dengan mempraktikkan tips sederhana ini, Anda bisa tetap sehat dan nyaman saat bediding terjadi. Selamat menikmati musim kemarau!. Aris Arianto