SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM — Baru baru ini ramai larangan study tour pelajar di wilayah Jawa Tengah pasca tragedi kecelakaan maut yang menimpa rombongan siswa sekolah SMK Lingga Kencana Depok di Subang, Jawa Barat, sejumlah daerah menghapuskan atau melarang program study tour di sekolah. Kecelakaan rombongan siswa SMK itu mengakibatkan 11 orang tewas.
Menangapi hal itu, kebijakan baru larangan study tour oleh Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah, hal itu justru disayangkan oleh banyak pihak. Protes di Sragen pertamakali dilakukan oleh Politisi senior Sragen Partai Nasdem, Bambang Widjo Purwanto yang juga caleg terpilih DPRD Sragen 2024 menyindir kebijakan yang tidak masuk akal tersebut.
“Iya itu kebijakan yang ngawur itu, kebijakan tidak bermutu cuma cari panggung,” kata Bambang Pur nama panggilannya Selasa (22/5/2024).
Bambang Pur juga memberikan contoh seandainya kebijakan yang nyeleneh itu semestinya dengan logika yang sama dilakukan pada kegiatan studi banding pejabat dihentikan jika ada kasus kecelakaan yang sama.
“Misalnya ada kasus yang sama yang menimpa pejabat ketika perjalanan dinas studi banding. Terus berani tidak ada aturan melarang studi banding untuk pejabat?,” jelasnya.
Selain itu, dia menegaskan banyak yang tidak setuju dengan kebijakan dinas Provinsi Jateng tersebut. Pihaknya mendesak agar penyelenggara biro wisata masuk dalam wadah resmi seperti Asita. Karena kapasitas penyelenggaraan perjalanan wisata bisa lebih dipertanggungjawabkan.
“Kalau biro itu legal, ada ijin, punya kompetensi dan bayar pajak, dampak ekonomi pariwisata bisa berkelanjutan, kebijakan itu tadi sangat ngawur disisi lain pemerintah mendorong sektor pariwisata disisi lain dinas malah melarang, inikan lucu,” ujarnya.
Bupati Sragen Juga Sayangkan Kebijakan Larangan Study Tour
Kebijakan nyeleneh Dinas Pendidikan Jawa Tengah juga disayangkan Bupati Sragen. Situasi paska musibah kecelakaan di jawa barat semestinya dijadikan bahan evaluasi penyelenggaraan. Selain itu, Bupati juga menyindir sekolah yang meminta cashback besar, yang berdampak pada berkurangnya kualitas study tour.
Bupati Sragen Kusdinar Untung Yuni Sukowati menyampaikan semestinya maksud dan tujuan study tour merupakan hal yang bagus. Dari musibah yang berlalu, semestinya diperhatikan segi keamanan. Bukan lantas dihentikan tanpa mempertimbangkan dampaknya.
”Semestinya bisa berjalan dengan armada yang baik. Kemudian tour travel biro perjalanannya yang kompeten. Sebelum berjalanan sudah cek kondisinya,” terang Bupati.
Dia juga menyinggung pihak Sekolah yang sudah bukan rahasia meminta cashback.
”Sekolah juga cashback. Cari biro yang benar-benar kompeten. Ini buat anak-anak, jangan main-main,” terangnya.
Bisa jadi kecerobohan tidak bisa memutuskan biro jasa perjalanan yang kompeten akan berdampak pada layanan. Termasuk keamanan perjalanan. Sehingga perlu Standar Operasional Prosedur (SOP) yang menjadi acuan.
”Pergi study tour kan juga atas keputusan komite,” lanjut Yuni.
Yuni menegaskan jangan lantas dilarang tanpa melihat manfaatnya. Study tour ini juga merupakan kesempatan anak melihat lingkungan yang berbeda dengan yang biasa ditemui bersama teman-temannya.
Pihaknya akan berbicara dengan dinas terkait terkait kebijakan study tour atau karya wisata. Tentu harus ada jaminan keamanan dan keselamatan bagi para siswa yang bepergian. Huri Yanto