Beranda Umum Uang Korupsi Syahrul Yasin Limpo Ngalir ke Keluarga, untuk Khitan, Bikin Kafe...

Uang Korupsi Syahrul Yasin Limpo Ngalir ke Keluarga, untuk Khitan, Bikin Kafe buat Cucu hingga Parfum

Terdakwa kasus pemerasan dan gratifikasi di Kementerian Pertanian Syahrul Yasin Limpo (kiri) mengikuti sidang lanjutan di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Senin (29/4/2024). Tim Jaksa Komisi Pemberantasan Korupsi atau KPK menghadirkan empat saksi pada sidang lanjutan bekas Menteri Pertanian (Kementan) | tempo.co

JAKARTA, JOGLOSEMARNEWS.COM Terkuak bahwa uang korupsi Syahrul Yasin Limpo (SYL) saat dirinya menjabat sebagai Menteri Pertanian, untuk keperluan pribadi.

Beberapa keperluan pribadi tersebut, antara lain untuk sunatan dan ulang tahun cucu SYL, beli makanan online dan penatu, biaya skincare anak dan cucu, tagihan parfum dan kacamata serta untuk membangun kafe buat  cucu.

Demikian terungkap dalam sidang di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Pusat.

Mantan Staf Fungsional APK APBN Madya Badan Karantina Indonesia Kementan, Abdul Hafidh dalam kesaksiannya juga mengatakan, Kementan pernah mengeluarkan biaya untuk sunatan cucu Syahrul Yasin Limpo.

Hafidh membenarkan pertanyaan hakim perihal biaya sunat itu.

“Iya, Yang Mulia,” katanya, Senin (29/4/2024).

Ketika ditanya oleh hakim, Hafidh menuturkan sunatan itu ditujukan kepada cucu SYL dari putranya, Kemal Redindo. Namun, Hafidh tak mengingat detail pengeluaran serta umur cucu politikus NasDem itu. “Anaknya (Kemal Redindo), Yang Mulia.

Hafidh mengungkapkan Kementan juga harus mengocek saku untuk membiayai acara ulang tahun cucu SYL. “Ultahnya nominalnya lupa, Yang Mulia. Cukup lumayan. Kalau enggak salah tak sampai (Rp 100 – 200 juta),” kata Hafidh.

Sementara itu, Staf Biro Umum Pengadaan Kementerian Pertanian (Kementan) Muhammad Yunus mengungkap Kementan kerapkali mengeluarkan uang senilai Rp 3 juta per hari untuk pesan makanan secara online ke rumah dinas (rumdin) dan laundry Syahrul Yasin Limpo.

“Biasa setiap hari itu ada Rp 3 juta, kurang lebih, untuk kebutuhan harian di rumah dinas. (Diserahkan) ada yang tugas di rumah dinas,” kata Yunus di Persidangan Tipikor pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat pada Senin (29/4/2024).

Baca Juga :  Meningkatnya Ancaman Keamanan Siber: Mengapa Setiap Orang Membutuhkan VPN

Yunus mengatakan, ia harus menyiapkan uang Rp 3 juta dari dana Kementan jika dibutuhkan untuk biaya operasional rumdin SYL.

“Kadang tiap hari, kadang kalau tergantung habisnya. (Tergantung permintaan) Iya. (Beli) Makanan online-online begitu, grab food, semacam itu, kadang juga laundry,” katanya.

Di lain pihak, mantan Sub-Koordinator Pemeliharaan Biro Umum dan Pengadaan Kementan, Gempur Aditya mengatakan, Syahrul Yasin Limpo juga menggunakan anggaran di Kementan untuk biaya perawatan skincare anak dan cucunya.

“Permintaan dari Panji (eks Ajudan SYL) itu biasanya kayak perawatan yang skincare Pak, yang skincare itu, yang tadi disampaikan oleh Pak Musyafak,” ujar Gempur

Permintaan anggaran tersebut, lanjut Gempur, ditujukan untuk perawatan kecantikan anak Syahrul Yasin Limpo, Indira Chunda Thita, dan anaknya Thita.

“Thita dan cucunya. Tidak setiap bulan, tapi selalu ada rutin. Terakhir itu ada totalnya hampir Rp 50 juta, Rp 17 juta, sekitar itu, Pak,” katanya.

Yunus juga menyampaikan kesaksiannya dan mengungkap dimintai uang untuk tagihan kacamata dan parfum Syahrul Yasin Limpo.

“Kacamata Pak Menteri (SYL). (Kacamata baca atau fashion) Kurang paham, yang mulia,” kata Yunus di Persidangan Tipikor pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat pada Senin (29/4/2024).

Yunus mengatakan bahwa Panji Harjanto, eks ajudan SYL, meminta untuk membayar pelbagai tagihan SYL. Ia juga mengatakan, tagihan itu juga pernah ditujukan guna membayar keperluan istri Syahrul Yasin Limpo, Ayunsri Harahap.

Baca Juga :  Koordinator Sedulur Mas Dar se Jateng Apel Siaga di Solo Untuk Menangkan Luthfi-Yasin

“Untuk Pak Menteri, pernah, untuk ibu juga pernah. Kalau keluarga, lupa,” katanya.

Panji juga sering meminta kepada staf Biro Umum Pengadaan Kementan itu berupa tagihan parfum.

“Parfum, melalui Panji. Enggak tiap bulan ini, hanya kebutuhan. Kalau parfum sekitar Rp 5 juta,” katanya.

Lebih lanjut, Hafidh juga menuturkan Kementan diminta menyiapkan uang untuk keperluan pembuatan kafe cucunya SYL, Andi Tenri Bilang Radisyah Melati.

“Minta itu, arahan waktu itu dari Kepala Biro, untuk disiapkan cafe. Ya sudah disiapkan, tahap terakhir kami enggak sampai melanjutkan karena sudah dipindahkan, tapi sempat melaksanakan awalnya kami mengadakan pembuatan cafe, Yang Mulia,” kata Hafidh.

www.tempo.co