Beranda Umum Usai 2 Korban Keracunan Meninggal, Dinkes Gunungkidul Turunkan Tim Empidemiologi

Usai 2 Korban Keracunan Meninggal, Dinkes Gunungkidul Turunkan Tim Empidemiologi

Korban dugaan keracunan dimakamkan di TPU Duwetsari, pada Senin (27/5/2024) | tribunnews

GUNUNGKIDUL, JOGLOSEMARNEWS.COM  – Menyusul jatuhnya dua korban jiwa diduga karena keracunan massal makanan di Pedukuhan Tumpak, Ngawu, Playen, Gunungkidul, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Gunungkidul menurunkan tim penyelidikan epidemiologi.

Kedua korban tersebut adalah KAS (9) yang meninggal dunia usai mendapatkan perawatan di RS Nurohmah, pada Minggu (26/5/2024) pagi.

Disusul, korban kedua yang meninggal dunia atas nama Wisnu Antara (60), yang sempat dirawat di RS Wonosari kemudian dirujuk ke RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta, pada Minggu (26/5/2024) malam.

Kepala Dinkes Gunungkidul, Ismono, mengatakan tim penyelidikan epidemiologi  terdiri dari dinas kesehatan Gunungkidul dan Provinsi.

“Mereka sudah ke lokasi untuk memastikan penyebabnya,”ujarnya kepada wartawan di Kantor Pemkab Gunungkidul, Senin (27/5/2024).

Ia mengatakan, adapun kedua korban meninggal dunia yakni KAS (9) dan Wisnu Antara (60) sempat mengalami gejala seperti keracunan, seperti muntah, mual, hingga diare.

Baca Juga :  Peran Program SM3T dalam Meningkatkan Akses Layanan Fisioterapi di Wilayah Terpencil

“Jadi sampai hari ini terkonfirmasi yang meninggal dunia dugaan keracunan makanan ada dua orang. Yang satu meninggal kemarin pagi, anak perempuan. Dan, satu lagi laki-laki 60 yang memiliki penyakit penyerta yakni hipertensi dan gula,”ujarnya.

Ia menuturkan saat ini sample yang sudah diamankan untuk dilakukan uji laboratorium berupa sample muntahan dan feses milik korban meninggal dunia dan bergejala.

“Untuk mendapatkan sample makanan kita memang tidak bisa, karena itu sudah terjadi agak lama, pada Kamis lalu. Sehingga, kami tidak bisa mengambil sample makanan yang dimakan. Sementara yang diambil sampel muntahan dan feses saja daripada pasien,”jelasnya.

Sementara itu, Lurah Ngawu, Wibowo Dwi Jatmiko mengatakan peristiwa dugaan  keracunan ini bermula saat digelarnya acara syukuran oleh warga setempat, pada Kamis (23/5/2024) malam.

“Acara tersebut dihadiri keluarga besar dari yang punya acara. Jadi, ini masih satu keluarga besar. Jumlah pastinya saya kurang tahu pasti. Makan-makannya biasa, syukuran karena ada anggota keluarga yang kebetulan diterima bekerja di Jakarta,”ungkap dia.

Baca Juga :  Sejumlah Oknum Pegawai Komdigi Terjerat Judol, Mahfud MD: Budi Arie Mestinya Bertanggungjawab

Ia menambahkan, adapun menu dalam acara tersebut berupa urap dan ayam.

www.tribunnews.com