Beranda Edukasi Kesehatan Apakah Tanggal Kedaluwarsa Makanan Mutlak sebagai Patokan? Ini Penjelasan Pakar

Apakah Tanggal Kedaluwarsa Makanan Mutlak sebagai Patokan? Ini Penjelasan Pakar

Ilustrasi tanggal kedaluwarsa. Dok

JOGLOSEMARNEWS.COM — Biasanya salah satu hal yang penting dilalukan saat membeli makanan adalah dengan mengecek tanggal kedaluwarsa, setelah itu baru kandungan nutrisinya.

Hal itu memang perlu dilakukan untuk memastikan keamanan makanan sebelum membelinya sehingga makanan tak mubazir karena harus dibuang gara-gara sudah kedaluwarsa sebelum dikonsumsi.

Kadang, Anda mungkin tak percaya pada tanggal yang tertera. Apalagi jika melihat kondisi makanan masih baik dan tak ada perubahan bau atau tekstur. Dr. Karan Raj, pakar bedah di badan kesehatan Inggris (NHS) menyarankan, “Sebelum membuang makanan, pastikan untuk membaca label keamanan makanan dengan benar.”

Pasalnya, keterangan pada label setiap produk tak selalu sama. Ada yang menuliskan “tanggal dijual”, “gunakan sebelum”, atau “tanggal kedaluwarsa”. Namun Raj menegaskan tanggal-tanggal tersebut juga tak harus dijadikan patokan. Menurutnya, label makanan “baik sebelum” itu untuk mengingatkan pada masa itu produk berada pada kualitas dan rasa terbaiknya.

Baca Juga :  Serangkaian Tanda Awal Diabetes yang Muncul Saat Malam Hari
Tahan 2-5 tahun lagi

Raj menjelaskan untuk makanan kaleng, misalnya, masih aman dikonsumsi 2-5 tahun setelah tanggal kedaluwarsa selama disimpan di tempat yang benar, kering, dan sejuk. Contohnya beras, yang masih bisa dimakan meski sudah lima tahun lewat tanggal kedaluwarsa asalkan disimpan di tempat yang rapat.

“Tanggal-tanggal itu untuk mengingatkan hari terakhir makanan dalam kondisi terbaik. Satu-satunya pengecualian adalah makanan anak. Jangan pernah berikan bayi makanan yang sudah lewat masa terbaik,” saran Raj, dikutip dari Express.

Ia juga mengatakan orang bisa mengandalkan perasaan untuk memastikan apakah makanan masih layak dikonsumsi. “Contohnya, apakah baunya aneh, teksturnya berubah, atau adakah jamur di makanan. Bila ada, tandanya makanan harus dibuang,” jelasnya.

Baca Juga :  Mengandung DHA, Pakar Gizi Sarankan Konsumsi Ikan

www.tempo.co