JAKARTA, JOGLOSEMARNEWS.COM – Apa yang terjadi setelah organisasi keagamaan sudah mengantongi Izin Usaha Pertambangan (IUP) dari pemerintah?
Begitulah faktanya, Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Bahlil Lahadalia berjanji akan segera meneken wilayah IUP untuk Nahdlatul Ulama (NU) dalam waktu dekat.
Dalam ceramahnya di Perguruan Tinggi NU Jumat (31/5/2024), Bahlil sempat melontarkan kepada para mahasiswa atas rencana pemerintah itu.
“Setuju tidak kalau NU kita kasih konsesi tambang?” kata Bahlil setengah memekik sembari disambut pekikan setuju dari mahasiswa yang hadir dalam kuliah umum itu.
Setelah itu, Bahlil sempat menyatakan kepada mahasiswa yang mengaku setuju soal sikap dari mahasiswa lain yang masih tak setuju akan seperti apa.
“Kalau ada yang tidak setuju, mau kamu apain dia,” kata Bahlil sembari senyum kecil.
Sebagaimana diketahui, Presiden Jokowi telah meneken Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 25 Tahun 2024 tentang Perubahan atas PP Nomor 96 Tahun 2021 tentang Pelaksanaan Kegiatan Usaha Pertambangan Mineral dan Batu Bara.
Dalam Pasal 83A PP tersebut usaha pertambangan bisa dikelola oleh ormas keagamaan. Adapun, ormas keagamaan di Indonesia bisa memiliki wilayah izin usaha pertambangan khusus atau WIUPK.
Bahlil mengatakan, pemerintah akan segera memberikan izin usaha pertambangan (IUP) kepada Pengurus Besar NU.
Bahlil menyebut IUP batu bara untuk NU masih diproses dan segera diselesaikan.
“Tidak lama lagi saya teken IUP untuk PBNU karena prosesnya hampir selesai. Itu janji saya,” kata Bahlil saat memberi kuliah umum di Perguruan Tinggi NU, seperti yang dipantau Tempo dalam Youtube Kementerian Investasi, Minggu (2/6/2024).
Bahlil menyebut langkahnya meneken IUP untuk PBNU telah mendapat restu dari Presiden Jokowi dan menteri di kabinet.
Dia mengatakan pemerintah akan memberikan konsensi batu bara untuk PBNU agar bisa mengoptimalisasi organisasi.
“Kami akan memberikan konsesi batu bara yang candangan cukup besar kepada PBNU untuk dikelola dalam rangka optimalisasi organisasi,” kata Bahlil.
Tak hanya itu, Bahlil juga bercerita kalau dirinya merasa bangga dengan NU. Dia menyebut dirinya lahir dari rahim seorang ibu yang merupakan kader NU.
“Saya lahir dari kandungan seorang Ibu yang kader NU. Karena itu tidak lama lagi saya teken IUP,” kata Bahlil.