JOGLOSEMARNEWS.COM Daerah Solo

Kadin Solo Siapkan Peta Jalan Aglomerasi Soloraya, Sektor Investasi dan Pariwisata Jadi Prioritas Awal

Ferry Septha Indrianto, Ketua Kadin Solo saat menyampaikan sambutan pada FGD peta jalan aglomerasi Soloraya. Foto: dok
   

 

SOLO, JOGLOSEMARNEWS.COM Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Kota Solo tengah menyusun dokumen peta jalan aglomerasi industri kawasan Soloraya. Konsep dan rekomendasi aglomerasi Soloraya ini selanjutkan akan disampaikan kepada wakil presiden terpilih, Gibran Rakabuming Raka maupun kepala daerah terpilih nantinya di Jawa Tengah maupun Soloraya.

Upaya tersebut dilakukan Kadin Solo dan menggandeng Kadin Soloraya agar aglomerasi Solo Raya mendapat dukungan dari pemerintah provinsi dan pemerintah pusat. Tanpa dukungan pemerintah pusat maka konsep pengembangan ekonomi kawasan ini tidak akan bisa berjalan optimal.

Ketua Kadin Solo, Ferry Septha Indrianto mengatakan, pengembangan aglomerasi Soloraya ini sudah menjadi kebutuhan mendesak sehingga sulit untuk dibendung.

“Pengembangan kawasan aglomerasi Soloraya ini kebutuhan yang sulit terbendung. Maka semua pihak harus menyadari dan melaksanakan pengembangan kawasan ini. Sangat penting untuk memanfaatkan potensi ekonomi yang tersebar di wilayah Solo Raya. Penyusunan dokumen peta jalan aglomerasi yang dilakukan Kadin Solo bersama stakeholder akan menjadi pijakan dalam membantu melaksanakan program aglomerasi ini,” ungkap Ferry.

 

Ferry Indrianto (kiri) saat bersama dengan pengurus Kadin Solo. Foto:dok

Dikatakan Ferry Indrianto, penyusunan peta jalan aglomerasi Solo Raya ini dibantu oleh tim kajian dari Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta. “Selanjutnya nantinya akan kami sampaikan kepada Mas Gibran selaku wakil presiden Republik Indonesia terpilih,” papar Ferry dalam Forum Group Discussion (FGD) penyusunan akselerasi pengembangan peta aglomerasi Solo Raya, Selasa (25/6/2024).

Baca Juga :  Di Balik Rencana Koalisi Besar Bersatu Lawan PDIP saat Pilkada Solo 2024

Ferry mengatakan, kolaborasi yang baik dapat menciptakan iklim bisnis dan investasi yang sehat, ramah lingkungan serta memperluas lapangan pekerjaan. Aktivitas bisnis yang efisien dan terintegrasi akan meningkatkan daya saing produk-produk lokal, baik di tingkat nasional maupun internasional.

Aglomerasi dinilai akan berdampak positif baik secara makro kewilayahan maupun ekonomi regional seperti pengembangan ekonomi bersama, pengentasan kemiskinan, pemerataan pengendalian lingkungan. Tetapi juga berdampak secara mikro seperti tumbuhnya investasi di Soloraya, penyerapan tenaga kerja, menciptakan lahan bisnis baru dan seterusnya.

“Untuk itu, kami mengundang seluruh stakeholder untuk bersama-sama membangun mutual understanding. Tentang konsep aglomerasi untuk pembangunan Soloraya yang berkelanjutan,” imbuhnya.

Diungkapkan Ferry, prinsip dasar aglomerasi, ialah kesatuan ekonomi, kesetaraan tata kelola yang efektif, dan orientasi kepada masyarakat. Masing-masing wilayah diharapkan menurunkan ego-sektoral, demi meningkatkan kapasitas daerah Solo Raya.

“Pembentukan lembaga atau badan publik pengelola kawasan aglomerasi Solo Raya juga bakal dilakukan. Guna mendukung pengembangan kolaborasi tersebut. Pengembangannya bisa di semua sektor, tapi untuk awal ini paling mudah di pintu investasi dan pariwisata, agar denial dari egosektoral itu bisa terkikis,” ungkapnya.

Baca Juga :  Unik, Dukung Piala AFF U-16, Peserta Khitanan Massal Di Laweyan Solo Kenakan Jersey Timnas

Ferry menambahkan, konsep aglomerasi Soloraya jika bisa direalisasikan maka akan menjadi kunci akselerasi yang lebih cepat dalam menciptakan pertumbuhan ekonomi di kawasan ini.

Disampaikan Ferry, melalui kesepakatan semua pihak, pembangunan berkelanjutan di Soloraya akan menjadi kenyataan. Untuk itu, ia mengajak seluruh pihak memperbaiki birokrasi di Soloraya untuk menciptakan lingkungan yang lebih baik bagi perkembangan ekonomi dan sosial yang berkelanjutan.

Di sisi lain, Ferry menilai pengembangan pembangunan ekonomi di Kota Solo dewasa ini menunjukkan tren yang signifikan, dinamis, dan maju. Sebagai kota utama dan perkembangan ekonomi di wilayah Soloraya, Solo mempunyai tantangan tersendiri seperti keterbatasan luas wilayah.

Untuk itu, Kadin Solo menginisiasi aglomerasi Soloraya yang merangkul daerah-daerah sekitar Surakarta seperti Karanganyar, Boyolali, Klaten, Wonogiri, serta Sukoharjo untuk bersama-sama mengelola potensi daerahnya dan mengarahkan kepada kemajuan.

“Kami sudah mengajak BAPPEDA dan DPMPTSP se-Soloraya untuk berdiskusi perihal ‘Peta Jalan Aglomerasi Soloraya’ guna menyusun dokumen kebijakan Aglomerasi Soloraya yang nantinya akan dijadikan sebagai pedoman kebijakan pengembangan ekonomi Soloraya yang terintegrasi, efisien, produktif, dan berdaya saing,” tukasnya. (Ali/Prihatsari)

  • Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
  • Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
  • Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
  • Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com