GUNUNGKIDUL, JOGLOSEMARNEWS.COM – Selama musim kemarau, kasus kebakaran di Kabupaten Gunungkidul mengalami peningkatan drastis. Data dari UPT Pemadam Kebakaran (Damkar) Kabupaten Gunungkidul menunjukkan 14 kasus kebakaran tercatat antara Mei hingga Juni 2024.
Kebakaran ini sebagian besar terjadi di kandang ternak dan disebabkan oleh kelalaian saat membakar sampah di sekitar kandang tersebut. Kepala UPT Damkar Kabupaten Gunungkidul, Handoko, menjelaskan bahwa peningkatan signifikan terjadi saat memasuki musim kemarau, dengan masing-masing 7 kasus pada bulan Mei dan Juni. Sebagai perbandingan, pada periode Januari-April, kebakaran rata-rata hanya terjadi dua kali per bulan.
“Peningkatannya signifikan, sebelum kemarau hanya 2 kasus per bulan. Sedangkan, musim kemarau ini per bulan bisa menangani hingga 7 kasus,” kata Handoko pada Jumat (28/6/2024).
Meskipun tidak ada korban jiwa dalam kebakaran-kebakaran tersebut, kerugian material ditaksir mencapai ratusan juta rupiah. “Sepanjang ini tidak ada korban jiwa atas kasus kebakaran di Gunungkidul. Hanya kerugian material karena yang terbakar itu didominasi kandang hewan dan rumah warga,” jelasnya.
Handoko menyebut bahwa tingginya kasus kebakaran saat musim kemarau disebabkan oleh perilaku membakar sampah sembarangan, yang kemudian menyebar ke lahan sekitar. “Dengan kondisi kering, semakin cepat membuat api menjadi besar dan faktor angin juga akan menyebabkan merambat ke lokasi sekitar,” tambahnya.
Untuk mencegah terjadinya kebakaran, Handoko mengimbau agar masyarakat selalu berhati-hati saat menggunakan api dalam kegiatan sehari-hari. “Misalnya sebelum meninggalkan lokasi pembakaran, diharapkan mengecek terlebih dahulu segala hal yang berpotensi memunculkan percikan api,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Gunungkidul, Purwono, menyatakan bahwa pihaknya telah menyiapkan piket kesiapsiagaan dan kesiapan kendaraan operasional pemadam kebakaran untuk mengantisipasi kejadian kebakaran selama musim kemarau. “Serta melakukan sosialisasi pencegahan dan penanggulangan kebakaran kepada masyarakat, serta pelatihan relawan kebakaran,” tambahnya.