
Tanggal 27 Mei ditetapkan sebagai hari jadi Sragen, dan tahun ini tema yang diusung adalah “Sragen Tangguh.” Melalui serangkaian kegiatan dalam rangka menyambut hari jadi ke-278 Sragen, kita dapat melihat bagaimana Sragen memandang Indonesia, serta harapan dan tantangan yang dihadapi kota ini menuju Indonesia Emas 2045.
Pesta rakyat ini mencerminkan keinginan warga Sragen untuk hidup dalam kerukunan yang damai, aman, sehat, dan sejahtera. Rangkaian kegiatan dimulai sejak April 2024 dan berlanjut hingga Juni, menunjukkan rasa syukur, kegembiraan, dan semangat warga Sragen dalam mencintai kotanya.
Konsep “Self Love” dan semboyan bangga Sragen akan memperkuat rasa cinta warga terhadap kota mereka, serta membangun dan mengembangkan Sragen sebagai kota yang bermartabat dan rahmatan lil alamin sesuai amanat para pendiri.
Penanaman nilai luhur semangat Pangeran Mangkubumi dan penguatan mental untuk mencintai dan bangga terhadap Sragen merupakan fokus utama. Kekayaan intelektual penting dijaga dan dilestarikan untuk generasi selanjutnya, dan nilai kerukunan serta toleransi beragama yang sangat baik di Sragen menjadi fondasi yang kokoh.
Pemerintah Kabupaten Sragen merilis logo resmi Hari Jadi ke-278 Kabupaten Sragen yang puncaknya digelar pada 27 Mei 2024. Logo ini dijadikan foto profil WhatsApp para pejabat dan ASN Pemkab Sragen.
Logo yang berwarna merah dengan buliran berwarna kuning tua menggambarkan keberanian, kekuatan, kesehatan, vitalitas, keceriaan, kegembiraan, dan kebahagiaan. Angka 278 menunjukkan usia Kabupaten Sragen, dan tulisan “Sragen Tangguh” merupakan tagline Pemkab Sragen di tahun 2024. Gambar buliran padi yang disusun melengkung dengan tangkainya melambangkan kemakmuran masyarakat Sragen sebagai penyangga pangan.
Asisten II Sekretariat Daerah Sragen, Tugiyono, menjelaskan bahwa ada empat tahapan pembangunan Sragen dalam lima tahunan: Sragen Berdaya Saing (2025-2029), Sragen Maju (2030-2034), Sragen Mandiri (2035-2039), dan Sragen Tangguh dan Sejahtera (2040-2045). Perayaan Hari Jadi ke-278 diharapkan menjadi motivasi dan penyemangat bagi seluruh komponen masyarakat untuk bersatu mencapai Sragen yang tangguh di tahun 2045.
Rangkaian perayaan hari jadi ini meliputi berbagai acara seperti pameran bonsai, lomba K3, penilaian Adiwiyata, festival sambel tumpang, lomba memasak, lomba menyanyi, lomba ASN memancing, parade musik campur sari, lomba menembak, dan lomba ocehan burung. Sragen Award 2023 merupakan ajang tingkat kabupaten pertama di Indonesia yang diinisiasi Sragen dan menjadi puncak peringatan Hari Jadi ke-277 Kabupaten Sragen.
Lomba-lomba tersebut merupakan ajang kreativitas dan inovasi di berbagai bidang seperti inovasi daerah, kreanova, evaluasi perkembangan desa, tata kelola, tata praja, capaian pembayaran PBB, Adiwiyata, videografi sejarah Sragen, pentas drama, dan festival sambel tumpang.
Serangkaian kegiatan seperti Tour de Sragen, Drama Musikal, Ziarah Lokal, Ziarah Imogiri, Sragen Kreatif Festival, Sragen Expo, Srasehan Petilasan Masaran, Upacara, Karnaval, Pentas Judika, Sragen Bersholawat, dan Sragen Award menunjukkan komitmen antara Pemerintah Daerah Kabupaten Sragen dan warga Sragen untuk bersama-sama membangun Sragen. Berdirinya Sragen tidak lepas dari perjuangan Pangeran Mangkubumi yang terus dikenang dalam kesejarahan kota ini.
Dimensi kesejarahan Sragen tidak bisa dipisahkan dari sejarah Pangeran Mangkubumi. Penguatan mental untuk mencintai Sragen dan bangga terhadap kotanya, serta penanaman nilai luhur semangat Pangeran Mangkubumi, sangat penting untuk dijaga dan dilestarikan. Potensi Sragen seperti menggali “emas permata” dari bumi Sukowati harus terus diungkap agar generasi milenial dapat mengakses jejak sejarah ini dalam era digitalisasi.
Belajar sejarah dari masa lalu adalah untuk menemukan nilai-nilai entitas diri dan menumbuhkan semangat bagi generasi muda. HUT Sragen ke-278 ini memberikan kesadaran waktu, keteladanan, identitas bangsa, nasionalisme, inspirasi, dan sarana rekreasi. Dengan memahami sejarah kota Sragen, kita dapat mengenali asal-usul, memahami pembelajaran dari masa lalu, mengembangkan keterampilan berpikir kritis, dan menjadi warga yang lebih baik.
Membangun literasi di era digital sangat penting agar warga Sragen menjadi “smart dan cerdas” dalam berbagai aspek kehidupan. Literasi mencakup membaca, menulis, numerasi, sains, kewargaan, kesehatan, budaya, sosial, iptek, dan digital.
Dengan literasi yang kuat, Sragen dapat mengikuti perkembangan zaman tanpa meninggalkan akar budaya dan nilai-nilai luhur yang diwariskan oleh para pendiri kota.
Harapan ke depan, Sragen mampu menghadapi tantangan zaman dengan sifat dan sikap sabar, ulet, tangguh, tidak pantang menyerah, dan tidak mudah putus asa. Tantangan hidup di era digital harus dihadapi dengan penguasaan iptek dan teknologi, serta kemampuan menyaring informasi untuk hal-hal positif dan pengembangan diri.
Selamat Hari Jadi Sragen ke-278! Semoga Sragen selalu aman, nyaman, tentram, dan sejahtera. [*]
Dra. Sus. Hardjono
Guru MAN 1 Sragen
WA: 082136806321
Harap bersabar jika Anda menemukan iklan di laman ini. Iklan adalah sumber pendapatan utama kami untuk tetap dapat menyajikan berita berkualitas secara gratis.















