Beranda Umum Nasional PKS Dinilai Membuat Blunder saat Pasangkan Anies-Sohibul

PKS Dinilai Membuat Blunder saat Pasangkan Anies-Sohibul

Dari kiri) Mantan calon presiden nomor urut 01 Anies Baswedan bersama Presiden PKS Ahmad Syaikhu, mantan calon wakil presiden Muhaimin Iskandar, dan Sekjen PKS Aboe Bakar Al Habsyi ketika memberikan keterangan pers di kantor Dewan Pimpinan Pusat Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Selasa (23/4/2024) | tempo.co

JAKARTA, JOGLOSEMARNEWS.COM Langkah Partai Keadilan Sejahtera (PKS) mendeklarasikan Anies Baswedan dan Sohibul Iman sebagai pasangan bakal calon gubernur dan wakil gubernur di Pilkada Jakarta dinilai dapat menutup peluang dukungan dari partai lain.

Peneliti Populi Center, Usep Saepul Ahyar, menilai bahwa keputusan PKS tersebut bisa membuat partai lain, seperti PDIP dan PKB, sulit untuk bergabung. “Karena sudah ada wakil, peluang PDIP dan PKB jadi mengecil untuk bergabung,” kata Usep, Kamis (27/6/2024).

PDIP, menurut Usep, selalu menginginkan agar kadernya sendiri dapat maju dalam setiap kontestasi elektoral. Dengan adanya deklarasi ini, kemungkinan PDIP akan mencari koalisi baru atau mengusung kader mereka sendiri.

Hal senada disampaikan oleh Analis Politik Adi Prayitno, yang menyebutkan bahwa duet Anies dan Sohibul bisa membuat PKB berpikir untuk hengkang dan mencari koalisi baru, misalnya dengan PDIP di Jakarta dan Jawa Timur.

Baca Juga :  Video Ajakan Presiden Prabowo untuk Dukung Luthfi-Taj Yasin di Pilgub Jateng Picu Konflik Kepentingan, Bawaslu Kemungkinan  Tak Akan Panggil Prabowo

“PKB bisa hengkang dan menerima tawaran berkoalisi dengan PDIP,” ucap Adi.

Adi juga menyebutkan bahwa PKB mungkin akan mengusung kader mereka sendiri, seperti Ida Fauziyah, atau PDIP dengan Prasetyo Edi Marsudi.

“Ini bisa jadi kemungkinan dua partai bentuk koalisi setelah peluang mengusung Anies tertutup oleh pengusungan PKS,” tambahnya.

Wakil Sekretaris Jenderal PKB, Syaiful Huda, juga menyebut pengusungan Anies-Sohibul oleh PKS bisa menjadi blunder yang menutup pintu bagi partai lain untuk bergabung.

“Saya sebut komunikasi politik semacam itu sebagai blunder karena bisa menutup pintu bagi partai lain untuk bergabung dengan koalisi ini,” ujar Huda.

Huda belum memberikan jawaban pasti terkait sikap PKB setelah deklarasi PKS ini, sementara PDIP masih mengupayakan agar kadernya tetap dapat maju di Pilkada Jakarta.

Baca Juga :  Tahun Depan PPN Naik dan BBM Tak Masuk Perkecualian, Kelas Menengah Kian Terjepit?

“Keputusannya nanti akan dikomunikasikan dulu di DPP dan dengan Ketua Umum,” ucap Ketua Dewan Pimpinan Pusat bidang Pemuda dan Olahraga PDIP, Eriko Sotarduga.

www.tempo.co