WONOGIRI, JOGLOSEMARNEWS.COM – Kembali terjadi kasus truk nggoling di Tunggangan, Kamis (13/6/2024).
Lagi lagi kejadian truk nggoling di Tunggangan Wonogiri itu diduga menjadi korban gmaps.
Informasi yang dihimpun, truk nggoling di Tunggangan Wonogiri itu bermuatan makanan ringan jenis makaroni mentah.
Lokasi peristiwa truk nggoling di Tunggangan Wonogiri itu tepatnya di Dusun Dawe Judul Desa Ngelo Kecamatan Jatiroto Wonogiri.
Diduga truk tersebut mengikuti arahan Gmaps saat melintasi jalur tersebut.
Kendaraan truk nggoling di Tunggangan Wonogiri itu berpelat nomor F 9227 FE. Truk nggoling di Tunggangan Wonogiri dikemudikan oleh Asyanto (37), warga Desa Mekarharja Kecamatan Purwaharja Banjar Jawa Barat. Beruntung, sopir selamat dan tidak mengalami luka.
Menurut Camat Jatiroto Miran, truk nggoling di Tunggangan Wonogiri membawa muatan makan ringan jenis makaroni sekitar 5,6 ton. Rencananya makaroni akan dikirim dari Ciamis Jawa Barat menuju Jombang Jawa Timur.
Camat Jatiroto Miran membeberkan jalur yang dilewati truk nggoling di Tunggangan Wonogiri itu merupakan jalan yang ekstrem. Ada banyak tikungan serta turunan yang tajam.
Diduga pengemudi tidak bisa menguasai kendaraan. Setelah sampai di TKP, terjadi laka lantas tunggal. Kendaraan terguling di tengah jalan sehingga akses lalu lintas sempat ditutup, tidak bisa dilalui kendaraan.
Beruntung kecelakaan ini tidak mengakibatkan korban jiwa. Proses evakuasi kendaraan sudah dilakukan oleh personil Polsek, Koramil, dan masyarakat sekitar.
Sebelumnya, pada 2 April 2024 lalu, terjadi truk nggoling di Tunggangan Wonogiri. Truk pengangkut jagung mengalami kecelakaan di Gunung Tunggangan Kecamatan Jatiroto Wonogiri. Diduga truk tersebut mengalami kecelakaan setelah tidak kuat menanjak.
Kemudian, pada 25 Januari 2024 lalu, ada truk nggoling di Tunggangan Wonogiri bermuatan daging beku. Lagi lagi menjadi korban Gmaps.
Setahun sebelum pada 2023 lalu, ada truk tronton yang juga tersasar di Jalur Tunggangan. Karena mengetahui medan sulit, akhirnya truk itu kembali putar balik.
Jauh sebelumnya pada 2019, sebuah bus AKAP yang tersasar di kawasan Gunung Tunggangan. Aris Arianto