JOGLOSEMARNEWS.COM Daerah Solo

Diah Warih Hingga Astrid Hadiri Pagelaran Wayang Kulit Di Bibis, Ki Dalang Jatmiko: Pilih Wali Kota Yang Suka Wayang Kulit 

Pagelaran Wayang Kulit dalam giat Merti Desa Bibis Kulon, Gilingan, Kamis, (11/07/2024) malam dihadiri sejumlah tamu undangan dan calon yang akan berkontestasi di pilkada Solo 2024. Istimewa
   

SOLO, JOGLOSEMARNEWS.COM — Pagelaran Wayang Kulit dalam giat Merti Desa Bibis Kulon, Gilingan, Kamis, (11/07/2024) malam dihadiri sejumlah tamu undangan dan calon yang akan berkontestasi di pilkada Solo 2024.

Diantaranya seperti Bakal Calon Walikota Solo, Diah Warih Anjari, Bakal Calon Wakil Walikota Solo, Kusumo Putra, dan Bakal Calon Walikota Solo, Astrid Widayani.

Dalam kesempatan itu dalang yang akrab disapa Ki Jatmiko sempat berkelakar semoga anggaran dari Pemkot Solo ke Persatuan Pedalangan Indonesia (Pepadi) Solo bisa ditambah.

Kalimat itu pun ditimpali pelawak asal Solo, Wawin dengan kalimat “Biar berjalan dengan sendirinya”. Saat itulah Ki Jatmiko menimpalinya dengan kalimat guyon yang cukup bermakna.

Baca Juga :  INFO: Taman Balekambang Ditutup Sementara, Dibuka Kembali Tanggal 2 Agustus

“Pokoke ngko pilih wali kotane sik seneng wayangan. Sik ra seneng wayangan rasah dipilih,” kelakar Ki Jatmiko.

Dilain pihak, Bakal Calon Walikota Solo, Diah Warih Anjari sepakat dengan pernyataan Ki Jatmiko tersebut. Bahwasanya wayang kulit memang menjadi sebuah tradisi dari setiap kampung yang harus tetap dijaga dan dilestarikan.

Selain itu tentunya bagaimana kegiatan tradisi wayang kulit itu jadi pekerjaan rumah (PR) pemerintah ke depan. Agar lebih bisa maksimal perannya.

“Ketika ini bisa disentuh dengan perhatian yang maksimal dan dikelola dengan maksimal. Pastinya ini akan membawa dampak positif terhadap bukan hanya Kota Solo tapi masyarakatnya juga,” ungkap Diah Warih.

Baca Juga :  6 Parpol di Solo Sepakat Usung Gusti Bhre Jadi Calon Walikota, PKS Ajukan Kadernya Abdul Kadir Audah Jadi Calon Wakilnya

Diah melanjutkan ke depan tentunya wayang kulit bukanlah sekedar dipertontonkan sebagai tema dalam satu lakon pewayangan. Namun bisa menjadi sebuah ruang produktif baru.

“Bisa disitu disentuh dengan nilai ekonomi. Bahwa wayang kulit ini bisa diproduksi lho oleh anak-anak muda juga. Di Indonesia khususnya kota Solo. Karena dengan berbagai macam bahan dari wayang kulit ini sendiri merupakan nilai jual seni yang tinggi. Jadi tak hanya dari pagelaran tapi sampai pernak-perniknya,” tandas Diah Warih. Ando

  • Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
  • Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
  • Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
  • Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com