
BOYOLALI, JOGLOSEMARNEWS.COM – Perhatian terhadap Situs Candi Tampir, Desa/Kecamatan Musuk mulai dilakukan oleh Balai Pelestarian Kebudayaan (BPK) wilayah X.
Terbukti, petugas BPK Wilayah X melakukan penelitian di Candi Tampir pada Rabu dan Kamis (24-25/7/2024). Penelitian menggunakan alat canggih Ground Penetrating Radar (GPR).
Penelitian tersebut untuk mencari informasi arkeologi guna mendukung temuan sebelumnya. Dimana sebelumnya, BPK X telah menginventarisasi batu- batu yang merupakan komponen Candi. Batu itu ditemukan diatas permukaan tanah.
“Ditemukan komponen atap, blok-blok batu, kemuncak candi. Ada juga lingga semu atau lingga patok, ada beberapa komponen batu yang biasa dijumpai di bangunan batu,” ujar Pamong Budaya, Ahli Muda, BPK X, Muhammad Junawan, di sela penelitian Candi Tampir.
Namun demikian, potensi itu masih perlu data pendukung dari dalam tanah. Adapun penelitian potensi di dalam tanah ini dilakukan sudah dengan menggunakan alat canggih, berupa Ground Penetrating Radar (GPR).
Dengan alat ini, petugas tak perlu lagi menggali tanah di titik-titik untuk mencari kondisi di dalam tanah.
“Dengan alat ini, informasi yang dikeluarkan itu berupa spektrum atau garis-garis. Ketika ada batu akan memberikan informasi garis yang berbeda,” bebernya.
Selanjutnya, tim kemudian akan mengolah data yang diperoleh dari penelitian ini. Setelah diolah, data itu akan dilakukan analisis. Dan nantinya tim dapat menyimpulkan dugaan bentuk bangunan Candi Tampir.
“Ketika hasil analisis menunjukkan ada bangunan candinya, tentu akan ditindaklanjuti dengan melakukan ekskavasi,” jelas dia.
Pihaknya menduga Candi Tampir ini merupakan peninggalan masa Mataram kuno. Hal itu terlihat dari corak dan batu- batu yang ditemukan pada permukaan tanah.
Sementara itu, dari papan penunjuk yang dipasang Disdikbud Boyolali 2023, tertulis bahwa situs Candi Tampir berlatar belakang Hindu. Catatan mengenai candi tersebut dibuat oleh Verbeek (1891), Bosch (1915), Krom (1925) dan Veronique Myriam Yvonne Degroot (2009). Bosch mencatat ada dua candi di Desa Tampir dan Desa Pelem. Waskita
Harap bersabar jika Anda menemukan iklan di laman ini. Iklan adalah sumber pendapatan utama kami untuk tetap dapat menyajikan berita berkualitas secara gratis.














