SOLO, JOGLOSEMARNEWS. COM — Untuk memperingati bulan kemerdekaan biasanya masyarakat berbondong-bondong menghias kampung tempat tinggalnya dengan berbagai hiasan mulai dari lampu hias, bendera umbul-umbul, mengecat jalan, lampion, dsb.
Kegiatan yang sudah dilakukan turun tumurun itu ternyata mampu meningkatkan produksi dan pendapatan UMKM pengrajin hiasan 17-an. Salah satunya adalah pengrajin lampion di Kepatihan Kulon, Kecamatan Jebres, Kota Surakarta.
Industri yang berdiri sejak 2009 itu sudah menghasilkan berbagai bentuk lampion dari ukuran kecil, sedang, hingga besar. Pemilik Istana Lampion Marbeno Deka Marimba menuturkan bahwa produksi lampion meningkat ketika mendekati bulan kemerdekaan.
“Kalau sudah mendekati 17-an seperti ini produksinya meningkat. Biasanya mulai akhir juni sampai akhir agustus itu banyak pesanan untuk kegiatan 17-an,” ungkap Beno (19/7/2024).
Kenaikan produksi lampion dibandingkan dengan hari biasa bisa mencapai 300–500% Karena hal itulah ketika mengalami peningkatan produksi seperti ini biasanya dapat menyerap lebih tenaga kerja yang berasal dari sekitar tempat produksi.
“Karena produk yang kita tawarkan itu tidak hanya harga yang murah saja tapi juga menekankan pada kualitasnya mulai dari desainnya yang unik, kualitas bahan yang digunakan, dan tentunya ramah lingkungan. Jadi pembeli itu bisa jadi langganan setiap tahunnya”. Imbuh Beno (19/7/2024)
Pembeli lampion juga beragam mulai dari instansi pemerintahan, pribadi, maupun perusahaan-perusahaan yang tentunya ingin menyambut bulan kemerdekaan ini dengan meriah menggunakan hiasan lampion.
Meningkatnya produksi pada UMKM ternyata juga dapat meningkatkan kesempatan lapangan pekerjaan bagi masyarakat disekitar tempat produksi. Rama Aji Dananto
