Beranda Daerah Sragen Pasar Tiban Tambak Sragen: Tradisi Unik  Bulan Sura di Sragen

Pasar Tiban Tambak Sragen: Tradisi Unik  Bulan Sura di Sragen

Ramainya pengunjung yang sedang berbelanja perlengkapan dapur di Pasar Tambak, Desa Sribit, Kecamatan Sidoharjo, Kabupten Sragen. Senin (21/7/2024) | Foto: Aisyah Kharisma Yogi

SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM   – Ada sesuatu yang menarik di Dukuh Tambak, Desa Sribit, Sidoharjo, Sragen di setiap bulan Sura atau Muharam.  Jika Anda berkunjung ke sana, Anda bisa menyaksikan tradisi berupa pasar tiban.

Salah satu keunikan dari pasar tiban di Dukuh Tambak  adalah transaksi jual beli yang dilakukan tanpa tawar menawar harga sama sekali.

Di pasar tersebut, para pedagang yang berasal dari Dukuh Tambak berkumpul di satu tempat  untuk menawarkan beragam lokal yang unik. Semua dagangan yang dijual di pasar tersebut berbahan dasar bambu, dan biasanya yang berkaitan dengan kebutuhan barang-barang dapur serta pertanian.

Keberadaan pasar ini menjadi moment penting bagi para pembeli yang ingin menemukan barang-barang dapur yang unik, sembari menikmati atmosfer tradisi budaya yang khas.

Pasar Tambak Sragen tidak hanya menjadi tempat untuk berbelanja, tetapi juga merupakan kesempatan bagi masyarakat setempat untuk menjalin hubungan sosial dan memperkuat solidaritas antar sesama warga.

Selama satu hari penuh, pasar ini menyajikan pengalaman yang tak terlupakan bagi semua pengunjungnya.

Baca Juga :  Bupati Yuni Resmikan Sejumlah Ruas Jalan dan Jembatan di Sragen, Sebut Kejar Kekurangan Jalan Mantap 13 %

Ada sekitar  20-an pedagang yang berjualan peralatan rumah tangga hasil kerajinan tangan yang mereka ambil dari pasar Sragen Kota. Di antara para pedagang itu  adalah Patmi (60), yang telah berjualan di Pasar Tambak selama 20 tahun terakhir.

Menurut Patmi, Pasar Tambak hanya berlangsung sekali setahun, yakni pada bulan Sura, dengan hari paling ramai biasanya pada Jumat Wage, bertepatan dengan tanggal 1 Sura.

Dagangan Patmi terjual dengan baik sejauh ini. Dalam sehari, ia mampu menghasilkan uang sebesar Rp 800.000 dari berjualan barang-barang dan peralatan dapur.

Barang-barang yang dijual di Pasar Tambak biasanya seperti tumbu, kalo, besek, dan masih banyak lagi peralatan dapur yang lainnya, yang rata-rata terbuat dari kerajinan bambu.

“Saya sudah mendapat Rp 4 juta dalam lima hari ini, meskipun jumlah tersebut adalah hasil kotor,” ujar Sugiyem, seorang pedagang dalam bahasa Jawa.

Dia berharap malam terakhir akan lebih ramai dan memberikan keuntungan yang lebih banyak baginya.

Baca Juga :  Puluhan Warga Desa Ngargosari Sumberlawang Sragen Berburu Entung Jati, Dimasak Rica-Rica hingga Dijual Mentah Rp15.000 per Gelas

Bagi mereka yang tertarik dengan keindahan budaya lokal dan ingin menjelajahi pesona pasar tradisional, Pasar Tambak Sragen, ini bisa  menjadi destinasi yang patut dikunjungi setiap tahunnya.

Dengan menghadirkan berbagai kejutan dan keunikan, pasar ini mempertahankan daya tariknya sebagai salah satu peristiwa tahunan yang paling dinantikan di daerah tersebut. Aisyah Kharisma