JOGLOSEMARNEWS.COM Daerah Boyolali

Program Merapi Merona, Solusi Disnakan Boyolali Atasi Anjloknya Produksi Susu Sapi Perah

Produksi susu sapi perah di Boyolali mengalami penurunan sebagai akibat dari merebaknya penyakit mulut dan kuku (PMK) dan Lumpy skin deseases (LSD) | Foto: Waskita
ย ย ย 

BOYOLALI, JOGLOSEMARNEWS.COM ย โ€“ Pasca adanya penyakit mulut dan kuku (PMK) dan Lumpy skin deseases (LSD), produksi susu sapi perah di Boyolali anjlok. Data Disnakan, produksi susu pada 2022 berkisar 51 juta liter, namun diakhir 2023 lalu hanya 39 juta liter.

โ€œAda penurunan hingga 12 juta liter di tahun 2023,โ€ kata

Kabid Produksi Ternak Disnakan Boyolali, Anton Sarwoko, Kamis (11/7/2024).

Dijelaskan, sebelum ada PMK serta LSD, produksi susu mencapai 15 liter per ekor per hari. Bahkan ada sapi yang memproduksi hingga 25 liter susu per hari. Pasca PMK menyebabkan penurunan produksi susu. Bahkan ada sapi yang hanya mampu menghasilkan kurang dari 3 liter per hari

Upaya mendongkrak produksi susu pun dirancang Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakan) setempat. Salah satunya, melalui program mewujudkan kemandirian pakan ternak untuk meningkatkan produksi ternak yang disingkat Merapi-Merona.

Baca Juga :  Peternak Lele Didorong Gunakan Pakan Alternatif, Pemkab Boyolali Sodorkan Maggot

โ€œSelama ini penyediaan pakan masih tergantung pakan pabrikan.โ€

Padahal, dari tahun ke tahun harga pakan pabrikan terus meningkat. Disisi lain, produksi susu dan harga susu belum sesuai yang diharapkan. Kenaikannya tidak signifikan. Padahal, produksi susu dinaikan dengan meningkatkan kualitas pakannya.

Selama ini, petani cenderung memberikan pakan dalam kuantitas banyak. Namun, kurang memperhatikan masalah kualitas. Akibatnya,ย  produksi susu tak maksimal. Padahal, dengan pemberian pakan berkualitas juga bisa mendongkrak bobot ternak.

Ditambahkan, pemberian pakan berkualitas ini mampu meningkatkan produksi susu pasca dilanda PMK dan LSD. Saat ini produksi susu baru menyentuh 10 liter per ekor perhari. Angka itu belum sepenuhnya pulih. Untuk itu,

program kemandirian pakan berkualitas mulai dijalankan.

Baca Juga :  Kapolres AKBP Muhammad Yoga Apresiasi atas Penghargaan yang Diterima untuk Polres Boyolali

Mulai dari pembinaan terkait penyediaan pakan melalui cara budidaya ternak yang baik. Lalu penerapan produksi pakan dengan teknologi yang mudah diterapkan peternak. Semula peternak mengandalkan hijauan segar, kini didorong pembuatan silase atau pakan fermentasi.

โ€œSelain bisa meningkatkan kualitas pakan, pakan silase juga bisa disimpan jangka waktu panjang.โ€

Pihaknya juga membuat percontohan di tingkat peternak dengan menyasar kelompok peternak. Dia menargetkan lima kelompok ternak bisa menerapkan program kemandirian pakan ini. Cara itu dinilai cukup ekonomis dan efisien.

Selain peternak tak perlu mencari pakan hijau setiap hari, juga menjadi cadangan pangan ternak. Bahkan, silase bisa menjadi cadangan pakan saat musim kemarau.

โ€œUtamanya di kawasan lereng Gunung Merapi-Merbabu yang kerap kekurangan hijauan pakan ternak saat kemarau,โ€ ย ujarnya. Waskita

  • Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
  • Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
  • Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
  • Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com