JAKARTA, JOGLOSEMARNEWS.COM – Benarkah kekuasaan itu seperti magnet yang bisa menarik siapa saja untuk menempel? Perumpamaan ini mungkin mirip-mirip dunia politik di tanah air.
Saat pemilihan presiden kemarin menjari rival, kini setelah perhelatan demokrasi selesai, giliran ramai-ramai menunggu diajak bergabung gengan kabinet presiden terpilih.
Terkini, Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Ahmad Syaikhu dan Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Muhamad Mardiono menyampaikan harapannya agar bisa bergabung dalam pemerintahan Prabowo Subianto mendatang.
Harapana itu disampaikan oleh keduanya saat menghadiri peringatan Hari Kelahiran (Harlah) ke-26 Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) di Jakarta Convention Center (JCC) Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (23/7/2023).
Dalam sambutannya di acara tersebut, Syaikhu memberi sinyal kepada Ketua Harian Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad agar mengajak PKS untuk bergabung di pemerintahan Prabowo.
Menurut dia, pemerintah butuh kolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk PKS, jika ingin maksimal mengelola negara.
“Pak Dasco sudah mengungkapkan bahwa memang perlu ada kolaborasi di antara elemen-elemen bangsa,” tutur Syaikhu di atas panggung.
Lebih lanjut, Syaikhu secara terang-terangan meminta agar Dasco mengajak PKS untuk ikut bergabung dalam kabinet Prabowo.
“Oleh karena itu saya kira, untuk Pak Dasco khususnya dan Gerindra, ajak-ajaklah PKS,” ucap.
Tak sampai di situ, Syaikhu juga membandingkan perlakuan kubu Prabowo yang sebelumnya sudah memberi sinyal kerja sama dengan Partai NasDem dan PKB.
“Jangan cuma sekadar ngajak NasDem dan PKB, PKS ditinggalkan sendirian,” katanya.
Kepada wartawan, Syaikhu mengungkapkan, belum ada tawaran dari kubu Prabowo kepada PKS untuk bergabung di kabinet.
“Ya, nanti kan tawarannya belum,” kata Syaikhu, Selasa (23/7/2023).
Syaikhu mengaku bahwa dirinya belum memikirkan soal kursi menteri mana pun di kabinet pemerintahan mendatang.
“Oh belum, belum tawaran juga,” ujarnya.
Saat ditanya apakah PKS menunggu tawaran untuk bergabung di pemerintahan Prabowo, Syaikhu menjawab pendek, “Ya,” ujarnya sambil berjalan meninggalkan gedung.
Setali tiga uang Syaikhu, Mardiono juga menyampaikan harapannya agar bisa bergabung dalam pemerintahan Prabowo mendatang.
“Ya, tentu, kita harus mendukung kepada pemerintahan, dimana kita untuk menatap masa depan,” kata Mardiono di acara yang sama, Selasa(23/7/2023).
Namun, menurut dia, keputusan itu ada di tangan presiden Prabowo, apakah PPP akan ikut bergabung dalam kabinet pemerintahan.
“Ya, itu adalah hak perogratif presiden,” ujar Mardiono.
Namun, Mardiono yakin bahwa Prabowo akan memilih tim yang terbaik untuk membangun pemerintahan ke depan. Ia mengungkap tantangan bangsa ini ke depan sangatlah besar, baik di bidang perekonomian, hubungan internasional, dan lain sebagainya.
Dia menegaskan bahwa PPP berharap bisa diajak bergabung dalam pemerintahan Prabowo untuk 5 tahun ke depan,
“Ya (benar berharap), Sebagai warga negara yang baik dan sekaligus sebagai politisi, yang senantiasa harus wajib untuk mengawal demokrasi,” kata mantan anggota Dewan Pertimbangan Presiden itu.
Sebelumnya, Sufmi Dasco yang hadir mewakili Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo memuji kepemimpinan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar alias Cak Imin.
Menurut dia, PKB bisa lebih berkembang pesat jika nantinya terus dipimpin oleh Cak Imin. Dia juga mengajak PKB untuk terus bergerak bersama Gerindra.
“Ke depan, PKB Gerindra, semua partai harus bersama-sama,” ujarnya.
Wakil Ketua DPR RI itu juga mengajak agar PKB bergabung ke kabinet di bawah pemerintahan presiden terpilih Prabowo.
“Kita adalah cinta lama, kami tunggu PKB untuk masuk dalam pemerintahan bersama dengan kami,” tuturnya.
Diketahui, PKB, PKS, dan PPP berbeda koalisi dengan Gerindra saat Pilpres 2024 lalu. PKB bersama PKS dan NasDem mengusung pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar.
Sementara PPP bersama Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dan partai lainnya mengusung Ganjar Pranowo-Mahfud Md.
Pasangan Ganjar-Mahfud memperoleh suara 16,47 persen suara sah atau 27.050.878 suara. Adapun Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka memperoleh 58,58 persen suara atau 96.214.691 suara. Serta Pasangan Anies-Muhaimin memperoleh 24,95 persen atau 40.971.906 suara.