YOGYAKARTA, JOGLOSEMARNEWS.COM — Berwisata yang menyenangkan, tidak selamanya harus memilih tempat-tempat keramaian semacam mall, bioskop atau hinggar bingar kekinian yang lain.
Tempat yang jauh dari hingar bingar, semacam candi-candi peninggalan masa lalu misalnya, sebenarnya tak kalah menyenangkan. Bahkan, dengan berwisata ke objek peninggalan arkeologi seperti ini, lapar mata maupun lapar pengetahuan bisa dipenuhi.
Objek wisata candi tidak hanya menawarkan keindahan arsitektur, tetapi juga memberikan wawasan sejarah dan kebudayaan yang berharga. Melalui wisata edukasi di situs-situs bersejarah, kita dapat belajar dan menghargai warisan nenek moyang serta memperkaya pengetahuan kita tentang masa lalu.
Salah satu objek wisata candi yang tak boleh dilupakan adalah Candi Prambanan. Candi Hindu terbesar di Indonesia yang letaknya ada di Kranggan, Bokoharjo, Kecamatan Prambananan, Kabupaten Sleman, Yogyakarta ini menawarkan wisata edukasi dengan keindahan bangunan candi dan lingkungan alam yang menawan.
Candi Prambanan tidak hanya menjadi tempat wisata saja melainkan juga dapat dijadikan sebagai wisata edukasi mengenai kebudayaan dan sejarah di masa lalu.
“Candi Prambanan sangat bagus sebagai tempat rekreasi, karena selain view-nya bagus buat foto-foto, saya juga bisa belajar mengenai sejarah dan budaya masyarakat masa lalu,” ujar Sandi, salah satu pengunjung Candi Prambanan kepada Joglosemarnews, Minggu (21/7/2024).
Di Candi Prambanan, pengunjung bisa datang setiap hari Selasa sampai Minggu dengan jam kunjung pukul 06.30 — 17.00 WIB. Di waktu-waktu tersebut, Anda bisa memuas-muaskan diri menyaksikan keindahan dan kemegahan Candi Prambanan. Namun jika pengunjung datang hari Senin, hanya bisa berwisata di taman saja.
Salah satu hal yang menarik dari Candi Prambanan adalah reliefnya. Relief yang dipahat pada pagar sisi dalam yang mengelilingi bangunan candi utama, candi Siwa, candi Brahma, dan candi Wisnu, menceritakan kisah Ramayana. Kisah Ramayana ini cukup melegenda dan diceritakan secara turun temurun.
Kisah pada relief inilah yang mendasari adanya pertunjukan Sendratari Ramayana yang biasanya digelar di Ramayana ballet Prambanan yang juga banyak menarik perhatian pengunjung.
“Reliefnya ini yang buat jadi lebih artistik dan bikin jadi daya tarik di Candi Prambanan,” imbuh Sandi.
Relief yang dipahat pada Candi Prambanan tidak hanya sebagai bukti keindahan bangunannya. Namun, juga menjadi bukti bahwa seni yang diciptakan dengan sungguh-sungguh dapat bertahan lama dan akan terus dikenang sepanjang masa.
Untuk masuk ke Candi Prambanan setiap pengunjung dikenai biaya Rp 50.000 bagi pengunjung di atas umur 10 tahun, sedangkan bagi anak-anak usia 3 — 10 tahun dikenai biaya setengahnya, yakni Rp 25.000. Rama Aji Dananto