WONOGIRI, JOGLOSEMARNEWS.COM – Sebanyak enam pelajar hingga kini masih dirawat di RSUD Dokter Soediran Mangun Sumarso alias RSUD Wonosari, Rabu (14/7/2024).
Keenam pelajar itu merupakan korban tragedi Hari Pramuka 14 Agustus 2024 di halaman SMPN 1 Wuryantoro Wonogiri. Mereka tertimpa pohon tumbang yang sebelumnya mengering dan telah terbakar.
Dari enam pelajar korban pohon tumbang itu, tiga di antaranya mengalami patah tulang, dan tiga pelajar lagi mengalami memar di kepala.
Kapolres Wonogiri AKBP Jarot Sungkowo, melalui Kasihumas Polres Wonogiri AKP Anom Prabowo, mengatakan, peristiwa pelajar tertimpa pohon tumbang itu terjadi pada Rabu pagi sekitar pukul 08.00 WIB. Ketika itu para pelajar dari sejumlah sekolah setingkat SMP dan SMA di Wuryantoro tengah berbaris menunggu pelaksanaan upacara Hari Pramuka yang dilaksakan di halaman SMPN 1 Wuryantoro.
“Pada saat itu dilaksanakan parade senam semapur Pramuka dan para siswa menonton kegiatan tersebut. Tiba-tiba sebuah pohon sengon tumbang dan menimpa puluhan siswa yang sedang berbaris,” terang Kasihumas Polres Wonogiri AKP Anom Prabowo.
Menurut keterangan saksi di lokasi, pada saat itu cuaca cerah dan tidak ada angin, namun tiba-tiba pohon tersebut tumbang. Penelusuran media, pohon telah terbakar sebelumnya dan dalam kondisi mengering mati.
Akibat kejadian pelajar tertimpa pohon tumbang, 19 siswa menjadi korban. Dimana sebanyak 13 orang mengalami luka ringan dan 3 orang menderita patah tulang serta 3 lainnya memar di kepala.
Tiga korban yang mengalami fraktur pada bahu di antaranya, Nabila siswa SMK Pancasila 10 Wuryantoro, Anjalika dan Rangga keduanya merupakan Siswa SMA N I Wuryantoro.
Sementara untuk 3 orang yang mengalami trauma di kepala adalah Nazwa siswa SMA N I Wuryantoro, Andika dan Farhat yang merupakan siswa SMK gajah Mungkur
“Untuk saat ini keenam korban luka dirawat di RSUD Wonogiri alias RSUD Dokter Soediran Mangun Sumarso Wonogiri untuk observasi dan menjalani perawatan,” ungkap Kasihumas Polres Wonogiri AKP Anom Prabowo.
Mendapati adanya informasi tersebut, Kapolres Wonogiri AKBP Jarot Sungkowo, langsung menjenguk para korban yang saat ini tengah dirawat di RSUD Wonogiri. Pihaknya juga mengimbau masyarakat ketika turun hujan dan angin kencang untuk tidak berlindung di dekat pohon atau baliho, lebih lebih di dekat pohon yang telah lapuk, karena berpotensi roboh terkena angin kencang.
Sementara itu ketika tidak terjadi hujan, diharapkan memangkas pepohonan dan ranting yang diperkirakan dapat tumbang terbawa angin. Aris Arianto
Harap bersabar jika Anda menemukan iklan di laman ini. Iklan adalah sumber pendapatan utama kami untuk tetap dapat menyajikan berita berkualitas secara gratis.














