SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Dampak penjualan online dan live ShopTokopedia Industri batik di Sragen penjualan naik drastis, bahkan bisnis Batik di online Shop Tokopedia semakin menggiurkan bagi para pelaku usaha batik saat ini.
Saat ini para pengusaha batik di Sragen dan Solo gencar promosi di ShopTokopedia #MelokalDenganBatik sejak Januari 2024 guna pemberdayaan pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Tidak kurang 500 UMKM batik yang sudah mengikuti pelatihan bisnis online dan 50% di antaranya langsung bergabung dan membuka toko di ShopTokopedia.
Salah satu pengusaha batik asal Sragen yakni Nikhlas Gustaf Mustofa, pemilik Batik Pandansari beralamat di Desa Jembangan, Kecamatan Plupuh, Kabupaten Sragen, Jawa Tengah sedang naik daun dan penjualan meningkat drastis lewat kampanye Melokal dengan batik yang digagas salah satu platform marketplace digital tersebut.
“Alhamdulillah penjualan kami melalui Tokopedia dan ShopTokopedia meningkat drastis pernah satu bulan tembus 300 juta rupiah, sempat ditawari juga di sentra batik Sragen sebenarnya bagus, tapi kita belum. Masih fokus ke lainnya. Untuk itu nanti saja,” kata Nikhlas Gustaf Mustofa Kamis (8/8/2024).
Nikhlas mengakui sebenarnya keberadaan Sentra Batik Sukowati sangat bermanfaat. Namun pengelolaan dan promosi masih kurang seperti yang diharapkan para pengusaha batik. Berbeda dengan langkah program dengan pihak marketplace digital, pihaknya mengakui ada peningkatan penjualan.
Sementara Communications Senior Lead Tokopedia and ShopTokopedia, Antonia Adega menyampaikan menurut Pusat Data dan Informasi Kementerian Perindustrian Republik Indonesia (Pusdatin Kemenperin RI), sektor industri tekstil dan pakaian, termasuk batik, masing-masing menyumbang sebesar 1,40 persen dan 4,30 persen terhadap PDB kuartal III 2023 di Industri Pengolahan Non-Migas. Lantas industri batik merupakan sektor padat karya yang telah menyerap jutaan tenaga kerja.
Pihaknya juga aktif dengan pemerintah untuk memajukan industri batik.
“Salah satu digitalisasi UMKM lokal batik, kami didukung pemerintah lokal setempat. Seperti di Solo didukung wakil walikota Solo, dan di Jogja juga,” terangnya.
Dega menuturkan berupaya kolaborasi dengan pihak strategis sebanyak-banyaknya untuk meningkatkan kualitas UMKM.
“Jadi kita sangat sering kolaborasi dengan pemerintah,” terangnya.
Selama peluncuran kampanye #MelokalDenganBatik 25 Januari-7 Februari 2024, ada ribuan UMKM batik yang bergabung dengan Tokopedia. Dia menyebut di Jawa Tengah ada 1.000 UMKM batik yang bergabung, salah satunya UMKM Batik Pandansari Plupuh, Sragen, ini.
“Dengan potensi tersebut, kami berupaya mengakselerasi pemanfaatan platform digital bagi para UMKM batik sebanyak-banyaknya untuk menciptakan peluang usaha dan berkontribusi terhadap ekonomi digital nasional. Salah satunya lewat kampanye #MelokalDenganBatik yang mampu meningkatkan kapasitas dan kapabilitas pengrajin batik di berbagai wilayah di Indonesia. Kampanye tersebut mengintegrasikan inisiatif kunci, seperti akselerasi digitalisasi UMKM batik dan peningkatan kapasitas produksi mereka,” jelas Adega.
Adega melanjutkan Tokopedia dan ShopTokopedia memfasilitasi halaman khusus #MelokalDenganBatik untuk mendukung pemasaran, promosi, dan ekspor eksklusif produk batik. Dia menyebut hampir 400 penjual batik sudah berpartisipasi dalam kampanye online tersebut di platform Tokopedia dan ShopTokopedia. Transaksi penjualan para pengrajin batik itu, kata dia, ternyata meningkat lebih dari 90%.
“Kami juga menyediakan Shoppertaiment batik yang dilakukan Tokopedia dan ShopTokopedia bersama para kreator konten untuk meningkatkan minat masyarakat terhadap batik sehingga meningkatkan transaksi UMKM batik. Ada 200 orang kreator konten yang dilibatkan dengan membuat lebih dari 14.000 video di Tiktok dan sudah ditonton lebih dari 22 juta kali,” jelasnya.
Bentuk dukungan Tokopedia dan ShopTokopedia untuk meningkatkan kapasitas produksi UMKM batik, ujar Adega, dilakukan dengan menggandeng Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta untuk membuat ratusan desain motif baru yang bisa dipakai UMKM batik. Dia mengatakan para pengrajin batik juga mendapat bantuan mesin cetak untuk peningkatan kapasitas produksi dan mesin pengering untuk mempercepat proses pengeringan. Dengan mesin pengering, Adega mengatakan proses pengeringan batik lebih cepat.
Huri Yanto