GUNUNGKIDUL, JOGLOSEMARNEWS.COM – Bencana kekeringan makin terasa memprihatinkan di Kabupaten Gunungkidul. Wilayah yang mengalami kekurangan air bersih pun dari hari ke hari terus bertambah.
Menurut catatan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gunungkidul, per hari Kamis (15/8/2024), sebanyak 19 kalurahan telah mengajukan permintaan air bersih.
Adapun 19 kalurahan yang dimaksud berada di delapan Kapanewon, yakni di Kapanewon Girisubo, Karangmojo, Nglipar, Panggang, Ponjong, Rongkop, Saptosari dan Kapanewon Tepus.
Kepala Seksi Logistik BPBD Kabupaten Gunungkidul Arif Prasetyo Nugroho mengatakan, adapun jumlah air yang sudah disalurkan sebanyak 688 tangki atau 3.772.000 liter.
Di antara kapanewon tersebut, permintaan air bersih yang paling banyak dari Kapanewon Tepus, yakni sebayak 180 tangki atau 992.000 liter.
Disusul kemudian dengan Kapanewon Panggang, sebanyak 160 tangki atau 864.000 liter, Kapanewon Girisubo 108 tangki atau 596.000 liter, Saptosari 84 tangki atau 448.000 liter, Karangmojo 44 tangki atau 230.000 liter, Nglipar 36 tangki atau 184.000 liter, dan Ponjong 8 tangki atau 44.000 liter.
“Wilayah ini merupakan wilayah paling selatan. Dan, memang lokasinya minim sumber mata air,” ujarnya saat dikonfirmasi pada Kamis (15/8/2024).
Ia mengatakan, sejauh ini dalam proses droping air bersih ke masyarakat belum ditemui kendala. Termasuk, proses pengiriman droping air ke lokasi perbatasan.
“Alhamdulillah, sejauh ini masih aman. Setiap permohonan air bersih yang diajukan ke kami selalu bisa dikirim,”ucapnya.
Sementara itu, Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Gunungkidul Purwono mengatakan, diperkirakan lokasi yang mengalami kekeringan bakal terus meluas.
Pihaknya mencatat sebanyak 13 kapanewon dari total 18 kapanewon di Kabupaten Gunungkidul berpotensi terdampak kekeringan.
Sebagian besar wilayah ini berada di bagian Selatan.
“Sebab, wilayah ini memiliki geografis yang sulit untuk dijangkau oleh aliran PDAM. Ditambah karateristik kawasan batuan kapur (karst) sehingga jumlah sumber air sangat sedikit sekali,” urainya.
Harap bersabar jika Anda menemukan iklan di laman ini. Iklan adalah sumber pendapatan utama kami untuk tetap dapat menyajikan berita berkualitas secara gratis.
