BOYOLALI, JOGLOSEMARNEWS.COM – Dalam upaya meningkatkan kesadaran lingkungan di kalangan generasi muda, SD Negeri 1 Tumang bekerja sama dengan mahasiswa KKN kelompok 33 Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta menggelar sosialisasi edukasi pengelolaan sampah dengan konsep Zero Waste dan praktik daur ulang sampah plastik pada Selasa-Rabu (30-31/7/2024).
Kegiatan tersebut bertujuan untuk memberikan pemahaman mendalam tentang pentingnya pengelolaan sampah yang efektif guna mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan.
“Melalui program ini, kami berharap dapat menanamkan nilai-nilai ramah lingkungan dan mempromosikan gaya hidup Zero Waste di kalangan siswa, sehingga mereka dapat menjadi agen perubahan yang peduli terhadap lingkungan,” ujar Irfan, Ketua KKN kelompok 33 UNS, seperti dikutip dalam rilisnya ke Joglosemarnews.
Sosialisasi tersebut melibatkan siswa kelas tiga hingga kelas enam, yang dinilai sudah memiliki kemampuan untuk memahami konsep pengelolaan sampah.
Para siswa diberikan penjelasan mengenai metode 5R dalam Zero Waste, yaitu refuse (menolak), reduce (mengurangi), reuse (menggunakan kembali), recycle (mendaur ulang), dan rot (mengompos).
Kegiatan tersebut juga dilengkapi dengan sesi kuis untuk menguji pemahaman siswa, yang disambut dengan antusias oleh para peserta.
Selain itu, para siswa diajarkan cara mendaur ulang sampah plastik menjadi barang yang berguna, seperti kerajinan tangan berupa tempat pensil. Hasil karya mereka kemudian dipamerkan dalam mading bertema Zero Waste yang dibuat secara kolaboratif.
“Saya sangat senang bisa belajar cara mengolah sampah plastik menjadi sesuatu yang berguna. Ini membuat saya lebih sadar untuk tidak membuang sampah sembarangan,” ujar Salwa, salah satu siswa kelas empat.
Kepala SDN 1 Tumang, Rois, menyambut baik dan memberikan support terhadap kegiatan tersebut.
“Kami sangat mendukung kegiatan ini karena sejalan dengan misi sekolah untuk menciptakan lingkungan belajar yang tidak hanya unggul secara akademis tetapi juga peduli terhadap kelestarian lingkungan,” ungkapnya.
Kegiatan edukasi dan praktik tersebut diharapkan dapat membekali siswa dengan pengetahuan dan keterampilan yang dapat mereka terapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Lebih dari itu, kegiatan tersebut juga bertujuan untuk menginspirasi siswa menjadi pelopor gerakan lingkungan di sekolah dan lingkungan sekitar mereka. [Redaksi]
