SUKOHARJO, JOGLOSEMARNEWS.COM – Malam Tirakatan dalam rangka HUT ke-79 Kemerdekaan RI yang diadakan di RT 06 RW X, Jetis Permai, Gentan, Baki, Sukoharjo pada Jumat, 16 Agustus 2024, berlangsung dengan cara unik dan berbeda dari tahun-tahun sebelumnya.
Acara ini digelar di lapangan voli RT setempat, dengan mengusung konsep tradisional yang sederhana namun sarat makna.
Lapangan voli yang menjadi lokasi acara disulap menjadi tempat yang hangat dan akrab, di mana warga yang hadir hanya duduk lesehan. Di sejumlah sisi lapangan tertancap sejumlah oncor yang menambah kesan tradisional, membawa suasana tenang dan khusyuk.
Tidak seperti tahun lalu yang diadakan dengan gebyar dengan menampilkan kreasi anak-anak, tasyakuran kali ini mencoba suasana baru yang lebih khidmat.
Acara diawali dengan doa pembukaan, dilanjutkan dengan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya, dan pembacaan teks proklamasi sebagai pengingat perjuangan para pahlawan.
Ketua Panitia Panca Dharmastya dalam sambutannya mengucapkan terima kasih atas kerja sama dan dukungan seluruh warga yang rela bahu membahu menyiapkan acara hingga bisa berjalan dengan lancar.
Ia juga menekankan pentingnya untuk menjaga nilai-nilai kemerdekaan melalui kegiatan-kegiatan positif di tengah masyarakat.
“Melalui acara ini, kita tidak hanya memperingati hari kemerdekaan, tetapi juga mempererat silaturahmi antarwarga dan menumbuhkan rasa cinta tanah air,” katanya.
Sementara itu, Ketua RT 06, Cahyo Yuli Kristanto dalam kesempatan itu membacakan sambutan HUT Kemerdekaan dari Bupati Sukoharjo, Etik Suryani, S.E., M.M.
Ia berharap agar semangat kebersamaan dan gotong-royong tetap terjaga di tengah masyarakat.
“Kita merayakan kemerdekaan ini dengan penuh syukur. Semoga persatuan dan kesatuan yang telah diperjuangkan para pahlawan dapat terus kita jaga dan wariskan kepada generasi mendatang,” ujar Cahyo.
Puncak acara ditandai dengan pemotongan tumpeng oleh Dr. Ari Sumarwono, yang kemudian diserahkan kepada wakil generasi muda, Fadhil, sebagai simbol harapan untuk generasi penerus bangsa. Ari melanjutkannya dengan memberikan pesan-pesan moral dan semangat kemerdekaan kepada generasi muda.
Acara kemudian dirangkai dengan sesi berbagi pengalaman oleh warga yang dituakan, yang menceritakan pengalaman masa kemerdekaan, memberikan pelajaran berharga tentang perjuangan dan semangat patriotisme. Tampil dalam sesi ini, Haryono, seorang yang dituakan di RT setempat.
Di sela rangkaian acara, hiburan musik perjuangan menambah semarak malam tasyakuran malam itu. Penampilan dr. Windya dengan lagu “Jembatan Merah”, Panca Dharmastya dengan lagu “Pahlawan Merdeka” dengan iringan Sunu Setiawan, membuat suasana malam itu semakin meriah.
Tidak hanya itu, acara juga diselingi dengan pembagian doorprize menarik serta pemberian hadiah-hadiah lomba yang sebelumnya telah diadakan, mulai dari hadiah untuk lomba bola voli, bulu tangkis, biliard, hingga lomba pingpong.
Dengan cara lesehan dan dalam format wedangan, warga justru terlihat lebih akrab, familier, cair dan tidak terkesan kaku. Sebagian warga bahkan bebas memilih tempat duduk di tepian jalan dengan menggelar tikar.
Acara malam tasyakuran ditutup dengan hiburan spontanitas dari para hadirin yang menambah keakraban dan kekeluargaan, setelah acara ditutup. Suasana yang hangat dan penuh kebersamaan ini menjadi momen tak terlupakan bagi warga RT 06 RW X, Jetis Permai, dalam merayakan kemerdekaan Indonesia yang ke-79. Suhamdani