Beranda Daerah Boyolali Semarak HUT Kemerdekaan RI, Warga di Boyolali Ini Raup Cuan dari Nasi...

Semarak HUT Kemerdekaan RI, Warga di Boyolali Ini Raup Cuan dari Nasi Tumpeng

Pepeh Sri Suprihatin menunjukkan nasi tumpeng kreasinya | Foto: Waskita

BOYOLALI, JOGLOSEMARNEWS.COM – Perayaan HUT ke-79 Kemerdekaan RI identik dengan sajian nasi tumpeng. Hal ini membawa berkah tersendiri bagi Pepeh Sri Suprihatin, perajin nasi tumpeng di Kelurahan Pulisen, Boyolali Kota.
Pasalnya, pesanan nasu tumpeng pun meningkat tajam. Dalam sehari pesanan bisa mencapai belasan buah.

Diapun harus kerja keras merampungkan pesanan nasi tumpeng. Pesanan digunakan untuk malam tirakatan jelang 17 Agustus.

Dalam moment tersebut, tidak lengkap tanpa adanya nasi tumpeng.

“Pesanan cukup banyak, seminggu terakhir mencapai 44 buah,” katanya.

Dijelaskan, nasi tumpeng kemerdekaan ini terdiri nasi kuning yang dibuat gunungan setinggi 30 centimeter. Kemudian di sisi pinggirnya diberi lauk pauk, seperti sambal goreng ati, kering tempe, perkedel kentang, sayur urap beserta sambalnya dan telur.

Baca Juga :  Tak Kuat Nanjak, Truk Gandeng Mogok di Tanjakan Tompak Boyolali, Gandengan Terkunci

Tak lupa, tumpeng kemerdekaan ini juga dihias dengan pita bendera merah putih. Juga ada satu ayam ingkung utuh dan satu tandan pisang raja yang sudah matang.

Untuk harga paket nasi tumpeng, dia mengungkapkan, paket nasi tumpeng ini dijual mulai harga Rp 250.000 hingga harga tak terbatas menyesuaikan anggaran dari pemesan.

Adapun pesanan nasi tumpeng kemerdekaan ini datang dari instansi perkantoran, sekolah hingga kalangan perbankan.

Dia juga bersyukur, moment Agustusan ini, pesanan nasi tumpeng meningkat hingga lebih dari 50 persen dibanding hari biasa. Pemesan datang dari daerah sekitar Kabupaten Boyolali.

Tumpeng menjadi simbol sakral peninggalan nenek moyang. Jika dulu dimaknai sebagai sesaji untuk keselamatan, kini tumpeng menjadi simbol pengharapan dan do’a.

Baca Juga :  Hilang Tiga Hari, Kakek Asal Mojosongo, Boyolali Ditemukan Tewas di Sungai

“Tradisi ini sudah melekat di tengah masyarakat Jawa. Jadi kurang lengkap jika menggelar acara tanpa ada nasi tumpeng,” pungkasnya. Waskita