PONOROGO, JOGLOSEMARNEWS.COM – Tarmin, guru dari SMKN 2 Ponorogo, terpilih sebagai salah satu peserta dalam Program Climate Innovation Generation (CIGPro) 2024.
Tarmin berhasil lolos seleksi yang ketat setelah menyusun proposal dan mempresentasikan aksi nyata dalam mitigasi dan adaptasi perubahan iklim secara berkelanjutan.
Dari ratusan proposal yang masuk dari seluruh Indonesia, hanya 80 proposal dari 23 provinsi yang diterima, dan salah satunya adalah proposal Tarmin yang berjudul Upaya Konservasi dan Penyediaan Pakan Alami bagi Monyet Ekor Panjang untuk Mengurangi Konflik dengan Manusia di Hutan Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah.
Proposal ini mengangkat masalah segerombolan monyet ekor panjang yang sering merusak tanaman. Malah sampai mengambil makanan dari dapur warga di Kabupaten Jateng tenggara Wonogiri akibat kekurangan pakan alami di hutan yang terfragmentasi.
Selama pelatihan, para peserta mendapatkan berbagai materi penting. Meliputi pengelolaan kawasan Taman Nasional Kepulauan Seribu, leadership dan networking, inovasi dalam perubahan iklim, adaptasi dan mitigasi perubahan iklim, digital ecopreneurship, mekanisme pelaksanaan FoLU, penyempurnaan aksi, serta sesi berbagi pengalaman tentang aksi adaptasi dan mitigasi perubahan iklim.
Mereka juga berpartisipasi dalam aksi penanaman mangrove, penanaman pohon, bersih-bersih pantai, pelepasan tukik, dan transplantasi terumbu karang.
Setelah pelatihan, para peserta diharapkan untuk kembali ke daerah masing-masing dan mengimplementasikan program sesuai dengan proposal yang telah mereka buat.
“Kami diminta untuk mengimplementasikan inovasi sesuai dengan proposal yang kami ajukan, dengan dukungan pembiayaan dari Indonesia’s FOLU Net Sink 2030,” ujar Taemin, Selasa (27/8/2024).
Untuk diketahui CIGPro 2024 diselenggarakan Pusat Pengembangan Generasi Lingkungan Hidup dan Kehutanan (PGLHK) di bawah Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).
Tujuan utama CIGPro adalah meningkatkan keterlibatan publik dalam upaya mengatasi perubahan iklim, dengan fokus pada Forest and Other Land Use (FoLU). Program ini juga bertujuan memberikan pelatihan dan pendampingan kepada inisiatif-inisiatif iklim yang terukur serta mempromosikan dan menampilkan inisiatif-inisiatif yang dapat direplikasi.
Menurut Kepala PGLHK KLH Sinta Saptarina Soemiarno program ini diikuti oleh 80 individu yang telah menunjukkan antusiasme tinggi terhadap lingkungan hidup dan kehutanan, serta prestasi dalam aksi perubahan iklim yang relevan dengan lokasi prioritas FoLU. Para peserta ditantang untuk melaksanakan aksi nyata melalui program inovasi yang bertujuan mitigasi dan adaptasi terhadap perubahan iklim.
CIGPro merupakan program yang diadakan oleh PGLHK dan dilaksanakan di Jakarta pada 22-25 Agustus 2024. Aris Arianto