![Screenshot_20240806-152022_WhatsApp](https://i0.wp.com/joglosemarnews.com/images/2024/08/Screenshot_20240806-152022_WhatsApp-rotated.jpg?resize=640%2C295&ssl=1)
BOYOLALI, JOGLOSEMARNEWS.COM – Belum lepas kasus seorang remaja tewas setelah dikeroyok sejumlah pendekar silat di wilayah Kecamatan Ngemplak, Boyolali, kini beredar lagi video serupa.
Ya, dalam video terlihat seorang remaja dikeroyok sejumlah pendekar silat.
Awalnya, dalam video itu ada seorang remaja yang membaca surat pernyataan. Dia mengungkapkan alasannya membuat surat pernyataan ini karena mengaku sebagai warga PSHT.
Dia lalu meminta maaf dan bersedia mengikuti latihan silat dan siap menerima segala konsekuensinya. Namun, tiba- tiba remaja itu dikeroyok. Dia dipukuli dan dihantam hingga berteriak kesakitan.
Terkait beredarnya video kekerasan tersebut, Ketua Dewan PSHT Cabang Boyolali Pusat Madiun, Taryono mengaku prihatin. Pihaknya juga mengaku masih mencari pendekar yang melakukan pengeroyokan itu.
Pencarian dilakukan bersama pengurus ranting Kecamatan Banyudono dan Sawit yang disebut dalam video.
“Iya, masih kita cari. Nanti kalau sudah ketemu, kita dapat mengetahui keanggotaan pendekar tersebut,” katanya pada Selasa (6/8/2024).
Dijelaskan, jika pendekar itu masuk dalam PSHT Cabang Boyolali Pusat Madiun, bakal dilakukan penanganan lebih lanjut. Termasuk membawa masalah ini ke rapat pleno pengurus.
Video tersebut juga mendapat perhatian jajaran Polres Boyolali. Polisi pun langsung bergerak melakukan penyelidikan lebih lanjut.
“Polri sudah melalui langkah-langkah kerja keras mencari informasi untuk mengungkapkan viral kasus tersebut,” ujar Kasi Humas Polres Boyolali, AKP Arif Mudi.
Pihaknya juga terus berupaya menggali informasi dari berbagai sumber.
“Kita cermati setiap informasi yang masuk dari berbagai sumber yang ada. Hal itu tentunya supaya kasus ini bisa segera terungkap,” ujarnya. Waskita