WONOGIRI, JOGLOSEMARNEWS.COM – Harga elpiji 3 kilogram yang merupakan kebutuhan pokok banyak masyarakat mengalami kenaikan signifikan. Di tingkat pangkalan, harga yang sebelumnya ditetapkan berdasarkan Harga Eceran Tertinggi (HET) sebesar Rp15.500 kini melonjak menjadi Rp18.000.
Di tingkat pengecer, harganya bahkan lebih tinggi lagi. Kenaikan ini menjadi tantangan tersendiri bagi masyarakat, terutama ketika kondisi perekonomian masih belum sepenuhnya pulih alias tidak sedang baik baik saja.
Kenaikan harga elpiji ini tentu berimbas pada beban pengeluaran rumah tangga, terutama bagi keluarga yang mengandalkan gas untuk memasak sehari-hari. Dengan peningkatan ini, penting bagi keluarga untuk menemukan solusi agar tetap dapat memenuhi kebutuhan tanpa mengorbankan stabilitas keuangan.
Solusi Menghadapi Kenaikan Harga Elpiji:
1. Mengefisiensikan Penggunaan Gas Langkah pertama yang bisa dilakukan adalah mengatur pemakaian gas secara lebih efisien. Misalnya, memasak dalam jumlah besar sekaligus untuk beberapa kali makan bisa menghemat penggunaan gas. Penggunaan alat masak yang dapat menghantarkan panas secara cepat dan merata, seperti panci presto atau panci dengan alas tebal, juga bisa mengurangi penggunaan gas.
2. Mengatur Ulang Anggaran Bulanan Keluarga perlu merevisi anggaran bulanan dengan menyesuaikan pos pengeluaran. Pengeluaran untuk keperluan sekunder, seperti hiburan atau makan di luar, dapat dikurangi sementara untuk mengimbangi kenaikan harga elpiji. Fokus pada kebutuhan pokok dan membuat prioritas pengeluaran akan membantu mengatasi beban finansial.
3. Mencari Alternatif Energi
Beberapa keluarga mungkin bisa mempertimbangkan beralih ke sumber energi alternatif yang lebih ekonomis dalam jangka panjang, seperti kompor listrik. Meskipun membutuhkan investasi awal, biaya operasional listrik bisa lebih stabil dibandingkan dengan elpiji, terutama jika ada program subsidi listrik dari pemerintah.
4. Memanfaatkan Subsidi atau Bantuan Pemerintah Pemerintah sering kali memberikan bantuan atau subsidi bagi masyarakat berpenghasilan rendah dalam bentuk elpiji bersubsidi. Pastikan keluarga terdaftar dalam program subsidi ini agar dapat membeli elpiji dengan harga yang lebih terjangkau.
5. Meningkatkan Pendapatan Tambahan Jika memungkinkan, mencari pendapatan tambahan bisa menjadi solusi untuk menutupi kenaikan biaya hidup. Usaha kecil dari rumah seperti berjualan makanan ringan atau jasa online bisa membantu meningkatkan penghasilan keluarga.
6. Gotong Royong dengan Tetangga
Di beberapa komunitas, gotong royong dan kerja sama antar tetangga bisa membantu mengurangi beban, seperti membeli elpiji dalam jumlah besar secara kolektif untuk mendapatkan harga yang lebih terjangkau.
Kenaikan harga elpiji 3 kilogram ini memang memberikan tekanan baru bagi banyak keluarga, terutama di tengah situasi ekonomi yang belum sepenuhnya pulih. Namun, dengan penyesuaian dan pengelolaan keuangan yang bijak, serta memanfaatkan sumber daya yang ada, keluarga dapat tetap menjaga kesejahteraan finansial dan menghadapi tantangan ini dengan lebih baik. Aris Arianto